Bisnis.com, JAKARTA – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO) akan mengumumkan pemenang Penghargaan Liputan Media Terbaik bertema “Kerja Layak bagi Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan Penghapusan Pekerja Rumah Tangga Anak” di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016), pukul 12.00-15.30.
Acara penghargaan ini akan dirangkai dengan diskusi bertema “PRT dan Perbudakan Modern: Potret Suara PRT dan Majikan”.
Menurut Ketua AJI Jakarta Ahmad Nurhasim, penghargaan ini merupakan upaya untuk mendorong jurnalis dan media memberikan kesempatan bicara kepada mereka yang tidak bersuara. Pekerja rumah tangga yang mayoritas perempuan dari keluarga miskin, dan berpendidikan rendah selama bertahun-tahun rentan mengalami kekerasan dan diskriminasi di dalam rumah tempat mereka bekerja yang sulit dipantau oleh pihak luar.
“Jurnalis dan media berperan penting mengungkap masalah tersebut agar diketahui publik dan mendorong lahirnya kebijakan yang lebih adil dan manusiawi untuk para pekerja rumah tangga,” kata Nurhasim lewat keterangan tertulis, Rabu (23/11/2016).
Analisis data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2012 yang dilakukan oleh ILO Jakarta menunjukkan sekitar 2,6 juta orang yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Indonesia. Data ini juga menunjukkan sekitar 110 ribu anak berusia 15-17 tahun bekerja sebagai PRT. Mereka dibutuhkan, tapi minim perlindungan.
Menurut Koordinator Program Penghargaan PRT AJI Jakarta, Pebriansyah “Eby” Ariefana, sejak diluncurkan pada pertengahan Agustus lalu, panitia menerima 82 karya jurnalistik bertema pekerja rumah tangga dari seluruh Indonesia. Penghargaan ini, kata dia, memperebutkan hadiah yang totalnya Rp48 juta.
Dewan juri, yang terdiri atas Pemimpin Redaksi Jakarta Post Endy Bayuni, Redaktur Eksekutif Tempo.co Burhan Sholihin, dan Pemimpin Redaksi SCTV Mohamad Teguh, menilai karya-karya tersebut, memilih nominasi dan kemudian diputuskan enam pemenang.
Menurut Endy Bayuni, proses seleksi dilakukan dengan ketat. Penentuan pemenang, kata dia, agak sulit karena memilih pemenang satu kategori dari empat platform media yang berbeda, yaitu cetak, online, televise dan radio.
Namun juri harus tetap memilih pemenang yakni satu pemenang liputan investigasi, dua pemenang liputan mendalam, dua pemenang feature, dan satu pemenang foto bercerita. “Agak sulit memilih pemenang karena dari berbagai jenis media diadu dalam satu kategori," kata dia.
Karya yang masuk ke panitia dinilai dari sisi kedalaman pesan, presentasi atau struktur dan bahasa, dan pemenuhan kode etik jurnalistik. Sementara khusus kategori foto dinilai dari momentum pengambilan, komposisi dan teknik atau tingkat kesulitan pengambilan.
Berikut ini nominasi karya jurnalistik Penghargaan Liputan Media Terbaik bertema “Kerja Layak bagi Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan Penghapusan Pekerja Rumah Tangga Anak”:
Nominasi Kategori Investigasi
1. Kegagalan Pemerintah dan DPR karya Stefanus Osa Triyatna (Kompas)
2. NTT Darurat Human Trafficking karya Johan Pahlevi (Metro TV)
Nominasi Kategori Liputan Mendalam
1. PRT Berhak Hidup Layak karya Nima Grafina Sirait (Kompas TV)
2. Lebam-lebam dari Apartemen Majikan karya Istman Musaharun (Tempo)
3. Ani Habis Gelap Terbitlah Terang karya Kenia Gusnaeni (RTV)
4. Menolak Pengabaian karya Wina Triyanita Sari Simanjutak (DAAI TV)
Nominasi Kategori Feature
1. Geliat Pemberdayaan PRT karya Dodi Prananda (JTV)
2. Menggantung Nasib PRT karya Kresna (Tirto.id)
3. Mengintip Sekolah 'Bedinde' di Malang karya Zainul Arifin (Liputan6.com)
4. Dihajar Meta, Mata Sri dan Herni Buta karya Septian Nur Hadi (Jawa Pos)
Nominasi Kategori Foto Bercerita
1. Ani Menunggu Keadilan karya Subekti (Tempo)
2. Penampungan PRT karya Andrey Gromico (Tirto.id)
3. Mengais Rezeki di Hari Fitri karya Arya Manggala Nuswantoro (Media Indonesia)