Bisnis.com, JAKARTA - Unilever Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama dalam pengembangan kurikulum di bidang ilmu dan teknik pengemasan untuk mendorong inovasi dan pengembangan sumber daya manusia berkualitas di bidang tersebut.
"Produk-produk kami terus tumbuh di tengah masyarakat Indonesia. Kami berkomitmen menjaga kepercayaan dengan memberikan kualitas termasuk dalam hal kemasannya," kata Direktur Supply Chain Unilever Indonesia Amparo Cheung Aswin melalui siaran pers diterima di Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Amparo mengatakan kemasan melindungi produk setelah proses manufaktur sehingga kualitasnya tetap terjaga mulai dari distribusi di toko hingga ke rumah konsumen. Kemasan juga merupakan faktor penting yang mendorong konsumen memilih produk.
Kemasan juga memegang peranan penting dalam mewujudkan visi Unilever, yaitu hidup yang berkelanjutan. Amparo mengatakan pihaknya berusaha meningkatkan bisnis dua kali lipat seraya mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan.
"Pada 2030, kami memiliki target untuk mengurangi separuh jejak lingkungan dari produk. Melalui kemasan, kami percaya hal ini akan berdampak besar dalam mewujudkan tujuan itu," tuturnya.
Rektor ITB Kadarsyah Suryadi menyambut baik kerja sama tersebut untuk meningkatkan kapasitas generasi muda Indonesia pada bidang pengemasan.
"Dalam kurikulum saat ini, mata kuliah terkait pengemasan masih terbatas dan hanya ada pada Fakultas Teknologi Pangan dan Farmasi. Kami berharap kerja sama ini dapat menghasilkan ahli-ahli muda di bidang pengemasan," katanya.