Internet of Thing: Qualcomm Investasi US$4 Miliar Untuk IoT

Sholahuddin Al Ayyubi
Selasa, 19 Juli 2016 | 17:47 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Qualcomm menyatakan telah menanamkan investasi sebesar US$4 miliar untuk mengembangkan pusat riset dan pengembangan (R&D) Qualcomm global agar chipset ciptaannya dapat dimodifikasi dan digunakan pada produk Internet of Things (IoT).

Shannedy Ong, Country of Manager Qualcomm Indonesia menilai peluang pasar chipset pada era IoT dewasa ini masih sangat besar, karena seluruh produk IoT diprediksi akan lebih banyak menggunakan chipset pada mobile technology sebagai kekuatan utama untuk mengkoneksikan setiap device pada perangkat IoT.

Menurutnya, jenis chipset yang akan dimodifikasi oleh Qualcomm agar dapat dikoneksikan dengan berbagai perangkat IoT di antaranya adalah Snapdragon seri 800 yang kini menjadi produk andalan Qualcomm.

“Menurut saya, tren IoT ini cukup bagus ya. Trennya ke depan akan lebih banyak device teknologi yang menggunakan chipset, karena tren IoT ini tidak hanya mengkoneksikan teknologi ke human, tapi lebih ke device to device,” tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Ia berpandangan, chipset yang dibutuhkan saat ini untuk perangkat IoT adalah yang mengkonsumsi daya atau energi sangat kecil, namun memiliki daya tahan sangat lama. Dia menyarankan agar seluruh produsen chipset fokus pada teknologi yang cepat untuk mengirimkan sinyal kepada device IoT, karena seluruh produk IoT nantinya akan menggunakan sinyal sebagai kekuatan utama mengkoneksikan dengan perangkat mobile.

“Chipset untuk produk IoT ini kan berbeda dengan mobile phone processor. Kalau chipset untuk IoT itu yang dibutuhkan adalah konsumsi daya yang kecil tapi harus tahan lama. Karena IoT itu kan hanya menekankan pengiriman sinyal dari perangkat ke IoT,” katanya.

Shannedy juga mengemukakan Qualcomm tahun ini tidak hanya fokus pada pengembangan chipset untuk perangkat IoT saja, melainkan juga pengembangan pada sejumlah perangkat lain yang ada pada smart car, smart city dan smart healthy.

Menurutnya, sejumlah produsen mobil asal Eropa dan Jepang kini juga sudah mulai bekerja sama dengan Qualcomm untuk membuat smartcar yang dapat membantu penggunanya agar lebih efisien dalam berkendara.

Menurut Sr. Director of Qualcomm Indonesia tersebut, ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan oleh produsen dan pengguna mobil yang sudah menerapkan chipset Qualcomm pada kendaraannya.

Sebagai ilustrasi, pemilik mobil dapat memonitor keberadaan mobil tersebut melalui perangkat mobile-nya, mengetahui di mana lokasi kemacetan berada dan jika ada musibah pada kendaraan tersebut, juga bisa langsung diketahui oleh pemiliknya.

“Nantinya kita bisa memonitor kendaraan itu ada di mana, di mana lokasi macet. Sehingga bisa segera diantisipasi oleh pemilik kendaraan itu,” tukasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper