Bisnis.com, DENPASAR--Telkomsel memberikan dukungan bagi Kementerian Pariwisata guna memperbarui data wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia melalui Telkomsel Mobile Consumer Insight atau MSIGHT, yakni layanan big data yang dapat memberikan informasi serta analisa data perilaku sehari-hari konsumen secara kolektif.
Dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Vice President Digital Advertising Telkomsel, Harris Wijaya mengatakan, melalui MSIGHT, pihaknya menyediakan perspektif baru yang memberikan informasi tambahan bagi Kemenpar dalam mengambil kebijakan berupa online dashboard yang mampu mengupdate data kunjungan wisatawan secara lebih cepat dan spesifik. Hal tersebut merupakan bentuk dukungannya bagi dunia pariwisata untuk mewujudkan Wonderful Indonesia yang diusung Kemenpar.
“Melalui sistem analisis pergerakan wisatawan yang bisa diakses secara online ini, Kemenpar bisa memperoleh data kunjungan wisatawan secara otomatis dalam waktu yang lebih cepat. Selama ini proses delivery data kunjungan wisatawan di Indonesia yang diperoleh Kemenpar dinilai relatif kurang cepat, padahal dengan penyajian data yang cepat, Kemenpar dapat lebih mudah mengambil kebijakan strategis untuk meningkatkan promosi pariwisata Indonesia,” jelasnya, Minggu (17/7/2016).
Dia menambahkan, sistem analisis pergerakan wisatawan yang dilakukan MSIGHT ditentukan dari kota asal pelanggan yang diukur berdasarkan lokasi spesifik dimana pelanggan paling sering melakukan transaksi seluler, lokasi pelanggan setiap bulan, dan pergerakan pelanggan dari kota asal ke lokasi lain pada setiap awal bulan.
Dari data yang diperoleh, lanjutnya, dilakukan analisa berdasarkan kalkulasi jumlah hari secara berturut-turut pelanggan melakukan transaksi seluler di luar kota asalnya dan profil pelanggan. “Dengan sistem analisis tersebut, kami menyediakan solusi big data bagi Kemenpar dalam menyajikan data yang bersumber dari perilaku pelanggan seluler, periode penerimaan data secara harian, periode perbaruan data secara mingguan, skala distribusi data mulai dari kota hingga ke titik destinasi spesifik, serta output berupa interactive dashboard.
Kemenpar pun dapat dengan mudah mengakses data kunjungan wisatawan langsung dari ponselnya hanya satu hari setelah proses analisa data,” paparnya. Dia mengharapkan, MSIGHT dapat mempermudah Kemenpar dalam merancang agenda pariwisata yang membuat wisatawan semakin tertarik untuk datang langsung menikmati keindahan Indonesia. “Sehingga pada 2019 nanti yang diperkirakan pariwisata Indonesia mampu menarik 275 juta wisatawan dalam negeri dan 20 juta wisatawan mancanegara dengan potensi pendapatan secara nasional sebesar Rp240 triliun dapat tercapai,” imbuhnya.