Indosat: Perkembangan "Big Data" Terhalang Sumber Daya Manusia

Juli Etha Ramaida Manalu
Jumat, 15 April 2016 | 13:34 WIB
Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli menjelaskan perkembangan industri telekomunikasi di Wisma Bisnis Indonesia, Jumat (15 April 2016). /Bisnis-swi
Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli menjelaskan perkembangan industri telekomunikasi di Wisma Bisnis Indonesia, Jumat (15 April 2016). /Bisnis-swi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kurangnya sumber daya manusia yang mumpuni di bidang big data menjadi salah satu hambatan bagi perkembangan bisnis big data di Indonesia.

Menurut CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli pihaknya pernah berencana untuk merekrut ahli data untuk bisa memonetisasi bisnis dari big data ini. Namun, minimnya tenaga membuat rencana tersebut belum bisa terealisasi.

Kalaupun perusahaan ingin mendatangkan tenaga untuk pekerjaan ini, maka pihaknya harus mengekspor dari luar negeri dan biayanya tidaklah sedikit.

“Mau meng-hire kemari itu susah,” katanya pada kunjungan ke kantor Bisnis Indonesia, Jumat (15/4/2016).

Menurutnya operator telekomunikasi memiliki banyak data yang bisa menjadi basis big data seperti data mengenai daerah yang sering dikunjungi pelanggan, gender pelanggan, kecenderungan umum mereka. Namun, pihaknya belum bisa melakukan hal-hal yang lebih jauh guna memonetisasi data tersebut.

Berbicara mengenai pemanfaatan big data berarti menemukan cara bagaimana menggabungkan informasi eksternal dan internal dan hal ini masih menjadi mimpi. “Di dunia digital, kita belum bisa monetisasi data,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper