Bisnis.com, HONG KONG – Saham perusahaan telekomunikasi terbesar kedua China ZTE Corp jatuh tertajam dalam sembilan bulan terakhir.
ZTE baru saja melanjutkan perdagangan sejak investigasi pemerintah AS mengklaim perusahaan itu melanggar sanksi perdagangan terhadap Iran.
Saham ZTE tersungkur 16% pada pukul 09.35 waktu Hong Kong, koreksi tertajam sejak 8 Juli. Pihak perusahaan menyatakan dampak dari sikap AS sangat tidak pasti dan perusahaan bisa saja harus menghadapi penalti kriminal maupun sipil.
Departemen Perdagangan AS memberi sanksi berupa blokir ekspor bagi ZTE setelah muncul tudingan bahwa perusahaan yang berbasis di Shenzen itu menjual kembali barang-barang ke Iran.
Melalui pernyataan resmi pada Rabu (6/4/2016), ZTE mengaku secara aktif bekerjasama dengan investigasi yang dilakukan dan masih belum bisa menilai dampak dan potensi kewajiban hukumnya.
Produsen ponsel pintar dan peralatan jaringan itu mencatat profit pada 2015 lebih rendah dari estimasi sebelumnya. Pendapatan bersih tahun lalu mencapai 3,21 miliar yuan (US$495 juta), dibawah perkiraan awal yakni 3,78 miliar yuan.