Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mengharapkan agar Blackberry dapat bermitra dengan pengembang perangkat lunak lokal, seiring dengan regulasi pemerintah yang memungkinkan penghitungan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) melalui perangkat lunak.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa dari pengembangan perangkat lunak tersebut, diharapkan akan ada penyerapan tenaga kerja dan investasi baru. Selain itu, sumber daya manusia Indonesia tentunya juga akan terfasilitasi di dalam negeri.
“Mereka yang sekitar lima tahun lalu hampir bangkrut karena bisnis perangkat lunaknya, akhirnya buat perubahan drastis dengan menjual perangkat lunak. Sudah enam perusahaan [luar negeri] yang diakuisisi. Indonesia belum, makanya harus ditarik ke sini,” ujarnya, Selasa (1/3/2016).
Dia menjelaskan bahwa Blackberry sudah mulai beralih dari bisnis ponsel ke pengembangan perangkat lunak yang justru malah memberikan keuntungan yang lebih baik.
Kendati belum menyatakan komitmen untuk membentuk industri pengembang perangkat lunak, dia menjelaskan bahwa Blackberry sudah membentuk Blackberry Innovation Center yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak 2011. Adapun investasi yang diberikan Blackberry mencapai US$1 juta per tahun untuk penelitian dan pengembangan di lembaga tersebut.
“Sudah banyak aplikasi yang dibuat, hampir 5.000-an. Itu dikembangkan bersama. Ya, ada yang penting dan tidak, ada yang laku dan tidak. Namanya juga aplikasi, tergantung penggunanya,” katanya.
General Counsel, Chief Legal Officer & Corporate Secretary Blackberry Steven E. Zipperstein mengatakan bahwa dalam kunjungan ke Kemenperin tersebut pihaknya menanyakan kejelasan dari pemberlakuan TKDN di Indonesia.
“Kami sudah mengikuti perkembangan mengenai konten lokal selama beberapa bulan. Indonesia merupakan salah satu pasar yang penting bagi kami dan kami ingin tahu bagaimana perkembangan yang ada sekarang,” katanya.
Pihaknya mengapresiasi adanya penghitungan TKDN ponsel pintar yang memberi peluang besar bagi pengembang perangkat lunak. Ke depan, pihaknya akan memberikan lebih banyak perhatian terhadap pengembangan tersebut.