Pelajaran Baru bagi Alibaba Usai Beli 5,6% Saham Groupon

Nindya Aldila
Sabtu, 13 Februari 2016 | 23:45 WIB
Karyawan Alibaba tengah mengemas barang pesanan pelanggan. /Reuters
Karyawan Alibaba tengah mengemas barang pesanan pelanggan. /Reuters
Bagikan

Bisnis.com, New York -- Holding Alibaba Group membeli 33 juta saham Groupon Inc. Aksi ini membuat Alibaba tercatat sebagai pemegang saham terbesar keempat di perdagangan online yang telah kehilangan 86% nilainya setelah melantai di bursa empat tahun lalu.

Groupon meraih harga saham tertinggi sejak empat tahun lalu dengan angka kenaikan 29% menjadi US$2,89 saat penutupan perdagangan New York pada 12 Februari lalu.

Meski kenaikan ini yang terbaik, tapi menurut analisis Bloomberg, Groupon telah kehilangan 86% nilai sahamnya sejak pertama kali melantai di bursa. Saat itu, harga sahamnya mencapai US$20 sehari setelah IPO.

E-commerce raksasa asal China itu telah memegang 5,6% saham Groupon yang berbasis di Chicago pada 31 Desember. Alibaba juga telah mengumpulkan saham di retail online Jet.com Inc., augmented reality (AR) provider perumahan Magic Leap Inc., dan perusahaan persewaan mobil Lyft Inc.

"Aksi pembelian ini dilakukan atas dasar sarana pembelajaran untuk riset pasar Amerika," kata Gil Luria, analis Wedbush Securities Inc.

Juru bicara Groupon Bill Roberts mengatakan bahwa perusahaannya belum mengetahui aksi pembelian saham ini hingga pengajuan pada Jumat lalu.

"Alibaba memiliki reputasi sebagai pemegang jangka panjang dan kami senang mereka memiliki pandangan yang sama dalam melihat kesempatan yang Groupon hadapi," katanya pada Jumat (12/2/2016).

Groupon melaporkan pencapaian pada kuartal IV yang mengalami pertumbuhan yang didorong oleh penjualan di Amerika Utara.
Sebelumnya, Groupon telah mengganti jabatan CEO Eric Lefkofsky oleh Rich Williams yang meningkatkan bujet marketing agar mengembalikan citra Groupon sebagai Interdet darling.

Jika kami mengerjakan pekerjaan kami dengan baik, kami akan berhasil sesuai rencana. Nyatanya banyak pekerjaan yang musti kami lakukan, kata William.
Groupon telah hengkang dari 17 negara dan sekarang beroperasi di 28 negara akibat perampingan di wilayah internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Nindya Aldila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper