Kepemilikan Ponsel Pintar Beri Sumbangan 5,5% Terhadap PDB

Newswire
Selasa, 1 Desember 2015 | 13:25 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA --Kepemilikan smartphone alias ponsel pintar ternyata memberikan sumbangan tersendiri bagi perekonomian nasional.

Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Kristiono mengatakan berdasarkan hasil kajian, kepemilikan "smartphone" (telpon pintar) oleh masyarakat Indonesia saat ini diperkirakan berkontribusi 5,5% terhadap perekonomian nasional (produk domestik bruto/PDB).

Hal itu disampaikan Kristiono dalam acara peringatan ulang tahun organisasi tersebut di Jakarta, Selasa (1/12/2015).

Ia mengatakan, berdasarakan kajian dan survei yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) bersama pihaknya, kontribusi setiap pengguna smartphone terhadap nilai tambah ekonomi di Indonesia sebesar Rp1,728 juta.

Sementara setiap kenaikan satu persen pengguna telpon seluler meningkatkan PDB sebesar 0,055%.

Menurut dia, penggunaan smartphone mampu meningkatkan kontribusi perekonomian karena adanya trafik data internet yang memberikan nilai tambah melalui berbagai aplikasi yang dapat disematkan dalam telepon pintar tersebut.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan 84% responden menyatakan smartphone bukanlah barang mewah, namun telah menjadi kebutuhan.

Studi tersebut juga memperlihatkan keputusan membeli smartphone bukan sepenuhnya dipengaruhi oleh gaya hidup maupun gengsi, namun lebih kepada fungsinya.

Untuk itu, menurut Kristiono, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menghambat kepemilikan smartphone oleh masyarakat melalui berbagai kebijakan seperti pajak PPnBM, karena terbukti smartphone mampu mendongkrak perekonomian.

"Smartphone adalah alat produksi yang memungkinkan masyarakat meningkatkan kualitas hidup, memberikan akses lebih mudah untuk informasi dan peluang bisnis," ucapnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai hasil kajian tersebut membuktikan sektor teknologi informasi dan komunikasi yang didukung dengan smartphone telah membentuk perekonomian digital yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Untuk itu, pihaknya akan berupaya agar sektor tersebut dapat terus tumbuh sehingga mampu mendorong perekonomian nasional yang lebih baik.

"Indonesia merupakan negara dengan potensi digital economy terbesar di dunia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper