Bisnis.com, JAKARTA — TikTok, platform berbagi video yang dimiliki oleh ByteDance mengumumkan akan berinvetasi pada pusat data di Thailand dalam jangka waktu lima tahun.
Melansir dari Reuters, Sabtu (1/3/2025) rencana ini Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Kebijakan Publik TikTok, Helena Lersch, dalam sebuah acara yang berlangsung di Bangkok, Thailand.
Adapun, TikTok dikabarkan bakal berinvetasi sebesar US$8,8 miliar atau setara Rp145,86 triliun (asumsi kurs JISDOR Rp16.575) untuk pusat data di Thailand.
Investasi ini merupakan langkah besar bagi perusahaan dalam memperkuat infrastruktur digital di kawasan Asia Tenggara, terutama Thailand yang semakin menjadi hub digital penting.
Meskipun angka investasi ini diumumkan, belum ada kejelasan apakah angka tersebut sudah termasuk dengan perjanjian senilai US$3,8 miliar yang sebelumnya diumumkan oleh Dewan Investasi Thailand pada bulan lalu.
Diberitakan sebelumnya, TikTok mengumumkan rencananya untuk berinvestasi sebesar 126,8 miliar baht atau sekitar US$3,76 miliar di Thailand dalam pengembangan layanan penyimpanan atau data hosting. Investasi itu setara Rp60,91 triliun (kurs jisdor Rp16.200 per dolar AS).
Keputusan ini disampaikan oleh Dewan Investasi Thailand (Board of Investment/BoI) pada Rabu (29/1/2025). Investasi ini akan dikelola oleh unit TikTok yang berbasis di Singapura dan bertujuan untuk mendukung operasional perusahaan afiliasi.
"Rencana TikTok menandai langkah signifikan dalam meningkatkan infrastruktur digital dan AI [kecerdasan buatan] Thailand," kata Sekretaris Jenderal BoI, Narit Therdsteerasukdi mengutip Reuters pada Kamis (30/1/2025).
Lebih lanjut, Narit mengatakan bahwa langkah ini mendekatkan negara tersebut pada tujuannya untuk menjadi pusat digital regional di Asia Tenggara.
Pengoperasian proyek ini direncanakan dimulai pada 2026. Hal ini merupakan bagian dari serangkaian investasi besar yang disetujui oleh Dewan Investasi pada hari yang sama, dengan total proyek baru mencapai US$5 miliar.