Bisnis.com, JAKARTA — CEO Apple Tim Cook mengungkap dampak tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump akan menambah biaya perusahaan sebesar US$900 juta atau Rp14,9 triliun (kurs: Rp16.609) pada kuartal III tahun ini.
Penilaian tersebut dengan asumsi kondisi tarif global saat ini tetap tidak berubah. Kenaikan beban tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai harga dan kualitas smartphone iPhone dan turunannya ke depan.
Cook mengatakan bahwa Apple hanya mengalami "dampak terbatas" dari tarif pada Maret 2025. Namun, dia enggan memprediksi dampak tarif pada kuartal mendatang.
"Saya tidak ingin memprediksi masa depan, karena saya tidak yakin apa yang akan terjadi dengan tarif," ujar Cook dikutip dari TechCrunch, Jumat (2/5/2025).
Meskipun demikian, Cook memberikan perkiraan $900 juta sebagai gambaran, dengan catatan bahwa angka tersebut hanya berlaku jika tarif, kebijakan, dan aplikasi global saat ini tidak berubah selama sisa kuartal tersebut dan tidak ada tarif baru yang ditambahkan.
Dia juga memperingatkan bahwa perkiraan ini tidak boleh digunakan untuk memproyeksikan dampak tarif pada kuartal-kuartal mendatang, karena ada "faktor unik" yang menguntungkan kuartal Juni.
Dalam wawancara dengan CNBC, Cook meremehkan dampak tarif, mencatat bahwa Apple sudah memasok sekitar setengah dari iPhone-nya untuk AS dari India, dan sebagian besar produk lainnya untuk pasar AS dari Vietnam.
Pernyataan Cook memberikan kelegaan bagi investor, yang menyebutnya sebagai "hasil yang cukup baik." Namun, kekhawatiran masih menyelimuti investor mengenai dampak tarif pada kuartal-kuartal mendatang, mengingat perubahan kebijakan perdagangan AS yang cepat dalam beberapa minggu terakhir.
Cook menekankan bahwa Apple akan terus mengelola perusahaan dengan keputusan yang bijaksana, fokus pada investasi jangka panjang, dan dedikasi pada inovasi.
Cook juga mengungkapkan sangat terlibat dalam diskusi tarif.
"Kami yakin dengan kemampuan kami untuk berinovasi dan memperkaya kehidupan pengguna kami, dan yakin bahwa kami dapat terus menjalankan bisnis kami dengan cara yang selalu membedakan Apple," kata Cook.
Sebelumnya, setelah pertemuan dengan Presiden Trump, iPhone Apple terhindar dari perubahan kebijakan perdagangan yang berpotensi membuat harga iPhone melonjak.