TARIF INTERKONEKSI: Pelaku Selular Setuju Kaji Ulang Perhitungan

Agnes Savithri
Jumat, 10 Juli 2015 | 20:11 WIB
Pemeliharaan jaringan 4G/JIBI-Dwi Prasetya
Pemeliharaan jaringan 4G/JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dan PT Hutchison Tri Indonesia (H3I) menyetujui langkah pemerintah mengkaji ulang perhitungan tarif interkoneksi agar berdampak pada penurunan tarif off net.

Direktur Smatfren Telecom Merza Fachys mengatakan tarif on net dan off net di Indonesia memiliki perbedaan yang terlalu jauh jika dibandingkan dengan negara lain.

“Tingginya biaya tersebut dikarenakan tingginya biaya interkoneksi yang terlalu mahal, maka berdampak terhadap tingginya perbedaan tarifon net dan off net pelanggan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, belum lama ini.

Merza menambahkan GAP tersebut membentuk kebiasaan pelanggan yang malas menggunakan layanan voice  antar operator. Di sisi lain, Direktur Intercarrier, Government and Regulator Relation Hutchison Tri Indonesia (H3I) Chandra Hawan Aden mengungkapkan tarif interkoneksi merupakan bagian dari hak pelanggan, sehingga diharapkan tarif tersebut dapat turun dan berimbas penurunan pada tarif off net.

“Interkoneksi itu hak dari pelanggan, jangan dibatasi satu wilayah operator aja. Saya rasa jika dihitung dari biaya, saat ini layanan voice sudah lebih murah, apalagi titik berat operator saat ini adalah layanan data,” ujarnya saat ditemui di Banjarmasin.

Chandra menambahkan pihaknya optimis perhitungan yang saat ini dilalukan oleh pemerintah dapat menurunkan biaya interkoneksi. Pasalnya, menurutnya saat ini teknologi sudah semakin efisien dan semakin murah. Dia pun menekankan, jika nantinya tarif interkoneksi turun tidak akan berdampak pada revenue perusahaan.

“Sekitar setengah lebih revenue perusahaan berasal dari layanan data, sehingga tidak akan berdampak jika tarif interkoneksi turun,” papar Chandra.

Sementara itu, Merza dan pihaknya akan menunggu perhitungan biaya interkoneksi saat ini yang sedang dilakukan pemerintah. “Jika biaya interkoneksi menjadi salah satu faktor yang bisa menumbuhkan kembali trafik telepon, tidak ada salahnya biaya interkoneksi diturunkan,” tambahnya. Menurut Merza, jika pelanggan bisa menikmati manfaat bertelepon yang tidak terlalu mahal, maka trafik layanan voice bisa naik dan terjadi perbaikan revenue operator di bidang suara.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agnes Savithri
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper