Bisnis.com, JAKARTA - Tata ulang frekuensi 1.800 Mhz oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama empat operator sudah rampung 30%.
Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo Muhammad Budi Setiawan mengungkapkan penataan frekuensi 1.800 MHz saat ini sedang berlangsung di Sulawesi dan masih sesuai jadwal.
“Saat ini tata ulang frekuensi sedang dilakukan di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Sedangkan wilayah lain sudah selesai dengan baik sesuai jadwal,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com.
Menurutnya, tata ulang frekuensi ini akan rampung sesuai jadwal yakni akhir November dengan DKI Jakarta sebagai wilayah penutup.
Hingga saat ini, tidak ditemukan kendala dalam tata ulang tersebut. Pasalnya, pada awal tata ulang sengaja dipilih wilayah-wilayah dengan trafik lebih kecil dibandingkan wilayah lain.
Tantangan para operator akan muncul ketika mulai memasuki wilayah dengan trafik padat, seperti Pulau Jawa. “Penentuan ini sesuai dengan perhitungan teknis operator. Mereka melihat trafik yang paling rendah. Tidak ada masalah mengenai isu geografis maupun ekonomis,” ujar Budi.
Setelah wilayah Sulawesi rampung, tata ulang frekuensi akan berpindah menuju wilayah selanjutnya yakni Aceh yang menurut jadwal akan dimulai pada 22 Juni.
Sebelumnya, keempat operator sepakat untuk menjalankan tata ulang frekuensi 1.800 Mhz dengan sistem clustering dan metode step-wise. Sistem ini membagi 11 wilayah regional atau 42 cluster.
Adapun metode step-wise merupakan gabungan dari metode direct (langsung) dan indirect (tidak langsung). Para operator melakukan migrasi secara bergantian hingga proses tata ulang selesai.
Budi menambahkan, rencananya setelah proses tata ulang frekuensi 1.800 Mhz akan dilanjutkan dengan lelang beauty contest frekuensi 2.100 Mhz sepanjang 10Mhz. Frekuensi ini merupakan peninggalan operator Axis yang kemudian diakuisi oleh operator XL Axiata.
“Setelah Lebaran akan diumumkan mengenai lelang beauty contest. Rencananya proses lelang akan dilakukan pada akhir tahun. Mudah-mudahan Desember sudah ada keputusan pemilik baru frekuensi 2.100 Mhz,” tutur Budi.
Tata cara proses beauty contest itu akan dilakukan sama persis dengan praktik 2013. Budi menegaskan akan ada perhitungan secara matematis operator mana yang lebih membutuhkan. Para operator harus menjelaskan rencana penggunaan frekuensi tersebut untuk pembangunan.
Setelah frekuensi 2.100 Mhz rampung, pemerintah rencananya akan mulai beralih ke frekuensi 2.300 Mhz. “Mudah-mudahan pada 2016 semester kedua bisa dilakukan pengaturan frekuensi 2.300 Mhz,” tutup Budi. []