Bisnis.com, SURABAYA – Penjualan barang teknologi atau gadget di segmen menengah - bawah di Jawa Timur sepanjang kuartal I tahun ini semakin tumbuh meski kondisi perekonomian tengah lesu.
Regional Head Smartfren Telecom, Muhamad Cahyadi mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga melambatnya daya beli masyarakat tidak terlalu mempengaruhi pasar teknologi di segmen menengah ke bawah.
Menurutnya, barang teknologi kini sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Apalagi kini banyak bermunculan produk gadget yang menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga yang terjangkau.
“Kalau harga mudah dijangkau, otomatis gadget akan diminati apalagi kecanggihannya sudah hampir menyamai gadget yang lebih branded,” katanya di sela-sela Peluncuran Smartfren Andromax C3s dan C3si di Surabaya, Kamis (7/5/2015).
Dia mengungkapkan penjualan produk Smartfren di kategori segmen bawah tersebut sejak awal 2015 terus mengalami pertumbuhan rerata 10% per bulan. Gadget di kategori tersebut berada di kisaran harga di bawah Rp1,5 juta.
“Market medium-low adalah kekuatan kami. Tak bisa dipungkiri, segmen ini tidak bisa dilepas karena pertumbuhan pasarnya semakin positif, ditambah lagi beberapa produk kompetitor mulai kukut,” katanya.
Secara nasional, lanjut Cahyadi, Smartfren tahun ini menargetkan pertumbuhan pelanggan atau pengguna mencapai 14 juta pelanggan atau tumbuh 20% dari jumlah pelanggan tahun lalu yakni 12 juta.
Dia menambahkan, meski memiliki produk gadget untuk kelas menengah atas, tetapi segmen atas masih sulit dikejar. Menurutnya segmen atas sudah memiliki patokan brand dan sulit beralih ke brand lain dengan spesifikasi yang sama tapi dengan harga lebih rendah.
“Makanya kami kejar terus segmen bawah dengan meluncurkan kembali produk seperti Andromax C3s dan C3si yang harganya hanya Rp799.000 yang kamera belakangnya sudah 5MP , kamera depan 3 MP untuk selfie,” imbuhnya.