BRTI: Operator Telekomunikasi dan Operator OTT Bisa Sharing Profit

Ria Indhryani
Kamis, 18 Desember 2014 | 16:41 WIB
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG — Badan Regulasi Teknologi Informasi (BRTI) mengungkapkan Indonesia dapat mencontoh negara-negara di Eropa dalam menghadapi perusahaan over the top (OTT) yang masuk ke negara dan dinilai merugikan operator telekomunikasi.

Komisioner BRTI M. Ridwan Effendi mengungkapkan beberapa negara lain sudah menerapkan aturan serius mengenai OTT, dengan skema kerja sama sehingga saling menguntungkan.

“Terakhir, negara yang mencoba menerapkan skema kerja sama untuk menghadapi masalah OTT ini adalah Jerman. Negara meminta perusahaan pelaku OTT memberikan revenue sharing kepada operator telekomunikasi,” katanya saat focus group discussion tentang Microcell Pole di Bandung, Rabu (17/12/2014).

Selain beberapa negara di Eropa, negara China sudah terlebih dahulu menghadapi isu ini dengan mendorong pelaku industri kreatif digital lokal untuk menciptakan aplikasi-aplikasi yang dapat menjadi pengganti dari produk OTT yang sudah ada.

Menurutnya, memang tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan OTT akhirnya secara tidak langsung merugikan operator telekomunikasi. Perusahaan-perusahaan seperti Youtube, Google, dan Facebook tersebut tidak membangun jaringan di dalam negeri, tetapi justru memanfaatkan jaringan operator telekomunikasi untuk meraup penghasilan yang luar biasa semakin tinggi.

Sementara itu, jaringan dan aplikasi sama-sama terkait karena tanpa aplikasi maka jaringan tidak akan memiliki pengguna, meskipun memang yang paling diuntungkan saat ini adalah perusahaan pemilik aplikasi atau OTT.

“Oleh karena itu seharusnya sama-sama saling mengungtungkan dan Indonesia sedang mengkaji model kerja sama seperti apa yang paling baik untuk kedua belah pihak.”

Namun, Ridwan menilai memang hal ini tidak akan mudah atau sebentar di mana dalam membahas, dibutuhkan waktu yang cukup panjang karena menyangkut masalah antar negara.

“Menkominfo juga sudah siap melakukan pembicaraan bilateral dan multilateral untuk menjembatani hal tersebut. Jika harus saling menguntungkan karena saling ketergantungan, maka salah satu kemungkinan terbaiknya adalah sharing profit,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ria Indhryani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper