Bisnis.com, MALANG--lmuwan dari 15 negara bakal menghadiri International Conference on Natural Sciences (ICONS) 2014 yang digelar oleh Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments (MCRPP) Kota Malang, Jawa Timur, 25-28 September.
Rektor Universitas Ma Chung, Leenawaty Limantara, mengatakan ilmuwan yang akan datang tersebut diantaranya dari Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Polandia, Serbia, Srilangka, Mesir, Vietnam, Singapura, Malaysia, Laos, dan Filipina.
“Konferensi sekaligus untuk menyuarakan hasil-hasil penelitian para peneliti Asean di mata dunia,” kata Leenawaty, Selasa (23/9/2014).
Dalam konferensi tersebut para ilmuwan internasional tersebut akan bertemu sekaligus bertugas pengetahuan di bidang pengembangan ilmu pengetahuan serta untuk member kontribusi pada pemecahan masalah-masalah kemanusiaan.
Menurutnya, ICONS 2014 tersebut didukung oleh Alxander von Humboldt Foundation Jerman, diadakan untuk para humboldtian (para ilmuwan yang unggul di bidangnya masing-masing dari seluruh dunia yang telah menerima hibah bergengsi dari Alexander von Humboldt Foundation).
Bertujuan untuk untuk memperkenalkan kontribusi di bidang ilmiah yang diberikan oleh para humboldtian di seluruh Asia Tenggara. Konferensi internasional tersebut sekaligus menggabungkan tiga event internasional dalam satu kesatuan dan sangat padat yakni The Voice of Asean Research, Natural Sciences:From Laboratory to Industrial Application, serta Regional Networking Meeting of Asian Alumni of The International Climate Protection Fellowship Programme.
“Konferensi merupakan peluang bagi peneliti asal Indonesia untuk mengembangkan karirnya secara internasional,” jelas dia.
Tidak hanya itu, ICONS juga untuk memperkuat sinergi, jejaring, dan peran para ilmuwan di Indonesia serta negara-negara Asean dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan aplikasinya agar dapat berkontribusi terhadap pembangunan negara masing-masing.
Melalui konferensi tersebut diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, demi kelangsungan hidup manusia di dunia. Karena konferensi akan membahas tantangan yang dihadapi negara di dunia yakni pangan, medis, dan energi alternatif.