Informasi Gempa & Tsunami Tersedia Di Google Public Alerts

Samdysara Saragih
Senin, 22 September 2014 | 19:45 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ketika bencana seperti gempa bumi datang, banyak orang yang penasaran mengenai bencana tersebut. Detil informasi bencana disediakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan lantas dikutip media massa.

Kini, akses mengenai informasi bencana bertambah setelah Google.org, divisi filantropi Google, bekerja sama dengan BMKG meluncurkan layanan Google Public Alerts. Layanan ini berisi informasi bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Indonesia.

Meryl Stone, Manajer Program Google.org, mengatakan program serupa telah diluncurkan di tujuh negara dengan menggandeng otoritas kebencanaan setempat yang disesuaikan dengan karakteristik rawan bencana tiap negara.

“Untuk informasi bencana tsunami, baru ada di Jepang dan Indonesia karena dua negara rawan dengan bencana ini,” katanya di Jakarta, hari ini, Senin (22/9/2014). Program ini dimulai pada 2012 di Amerika Serikat, disusul Kanada, Kolombia, Meksiko, Jepang, dan Filipina.

Perempuan lulusan Universitas Stanford ini mengatakan Google mendapat lisensi dari BMKG dengan kontrak tanpa batasan waktu. Meryl mengungkapkan Google Public Alerts bertujuan memberi akses tambahan mengenai bencana di suatu wilayah.

“Kerap terjadi, ketika bencana muncul, listrik mati sehingga orang tidak bisa menyaksikan informasi lewat radio dan telepon. Sementara Internet masih berfungsi,” katanya.

Layanan tersebut tersedia di google.org/publicalerts. Situs tersebut menampilkan peta dengan simbol merah untuk menampilkan daerah yang sedang dilanda bencana lengkap dengan informasinya.

Selain itu, informasi dapat diperoleh dengan mengetikkan kata kunci bencana dan daerah (seperti “gempa Nias”). Mesin pencari akan memberi informasi detil mengenai bencana seperti koordinat gempa, kekuatan gempa, dan kemungkinan risiko tsunami.

Bagi pengguna smartphone berbasis Android dan iOS, Google Public Alerts bisa diakses lewat aplikasi Google Now. Namun, dengan terbatasnya penetrasi ponsel pintar di Indonesia, Google menggandeng operator telekomunikasi Indosat untuk pengguna ponsel fitur. Pelanggan dapat menekan tombol *123*77# dan mengikuti petunjuk yang ada. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper