Bisnis.com, JAKARTA – Huawei, penyedia ponsel pintar asal China, menggunakan strategi penjualan online untuk ponsel pintar terbarunya menyusul keberhasilan Motorola Moto G.
Pada 5 Juni lalu, Motorola menggandeng Lazada, penyedia layanan e-commerce, untuk penjualan eksklusif ponsel pintar Moto G. Menurut Andry Huzain, VP Marketing Lazada Indonesia, ponsel pintar itu terjual sebanyak 2.000 unit dalam waktu 28 hari.
“Untuk e-commerce jumlah sebanyak itu sudah luar biasa,” katanya dalam acara peluncuran Huawei Honor 3C di Jakarta, kemarin (12/8/2014).
Andy M. Rendy, Manajer Pemasaran Huawei Indonesia, mengungkapkan penjualan secara eksklusif di situs e-commerce merupakan upaya untuk memudahkan pengguna mendapatkan produk tersebut.
“Untuk peluncuran produk berikutnya, kami akan tetap menggandeng Lazada,” ungkapnya.
Meski demikian, Andy membantah jika pemilihan e-commerce merupakan dampak dari kelesuan pembelian offline. Pada peluncuran Ascend Y320 awal Juni lalu, Huawei menggandeng Tiphone Mobile Indonesia sebagai distributor.
“Sampai sekarang, penjualan untuk Ascend cukup bagus yang mencapai 100 unit per hari di tiap kota,” katanya.
Huawei Honor 3C merupakan ponsel pintar kelas high-end. Di negeri asalnya, China, ponsel pintar tersebut laku sebanyak 4 juta unit hanya dalam 5 bulan. Di Negeri Tirai Bambu itu, Honor 3C juga dijual secara online.
Andy optimistis pasar Indonesia akan menyambut produk tersebut lantaran spesifikasinya yang cukup tinggi yang dibanderol Rp2,2 juta. “Semenjak pre-order dibuka, sudah ada sekitar 1.000 yang memesan,” klaimnya.
E-commerce ponsel pintar
Andry Huzain mengakui penjualan online ponsel pintar memang tengah menjadi tren. Di luar negeri, lanjutnya, Motorola dan Xiaomi, merupakan vendor yang telah menikmati keuntungan penjualan berbasis internet tersebut.
Dia menilai vendor akan memilih e-commerce untuk menekan biaya pemasaran dan menjangkau daerah terpencil.
Andry mengklaim Lazada merupakan situs e-commerce model bussines to consumer (B2C) terbesar di Indonesia. “Tiap hari trafik mencapai 600.000 pengunjung, di mana 10%-nya melakukan transaksi,” ujarnya.
Pada akhir tahun ini, pihaknya menargetkan kunjungan melonjak dua kali lipat yakni 1,2 juta kunjungan. Jumlah sebanyak itu dapat tercapai seiring kanaikan kunjungan dengan perangkat mobile.
“Targetnya, pada akhir tahun nanti sekitar 75% mengakses situs kami dengan smartphone dan tablet. Saat ini sudah mencapai 60%,” katanya.