Bisnis.com, JAKARTA - Saatnya Anda berhati-hati dalam menggunakan kata sandi pembuka layanan internet maupun layanan digital lainnya mengingat kian tingginya angka kejahatan dunia maya akhir-akhir ini.
Harian The New York Times melaporkan bahwa sedikitnya 1,2 miliar login Internet dan password telah dicuri oleh sebuah jaringan kejahatan dunia maya asal Rusia. Kejahatan itu merupakan pelanggaran terbesar atas hak kerahasiaan pengguna layanan online.
Sebuah perusahaan keamanan dunia maya dari Wisconsin, Amerika Serikat mengungkapkan kejahatan melalui pencurian kata sandi username, password dan alamat email. Perusahaan Hold Security tersebut menyatakan informasi itu dicuri dari sekitar 420.000 laman. Namun demikian, perusahaan itu tidak mau mengidentifikasi nama laman tersebut sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (7/8/2014).
Salah satu bentuk kejahatan di dunia maya adalah phising yakni kegiatan memancing pemakai komputer di internet agar mau memberikan informasi data diri pemakai dan kata sandinya. Phising biasanya diarahkan kepada pengguna online banking.
Dengan modus tersebut, isian data pemakai dan password yang dikirim akhirnya akan menjadi milik penjahat. Dengan demikian, penjahat bisa menggunakannya untuk belanja dengan kartu kredit atau uang rekening milik korban.
