Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya jumlah penetrasi ponsel pintar ditambah meningkatnya penggunaan akses data membuat trafik data global pada 2019 diproyeksi naik 10 kali lipat dibanding 2013.
Hal tersebut dinyatakan Hardyana Syintawati, Kepala Divisi Pemasaran dan Komunikasi Ericsson Indonesia, ketika memaparkan hasil studi Ericsson Mobility Report (EMR) yang terbit pada Juni 2014.
Pada 2013, kata dia, akses data rata-rata per smartphone sekitar 650 mega byte (MB) tiap bulannya. “Pada 2019, jumlahnya menjadi 2,5 giga byte (GB) atau lima kali dari 2013,” kata Hardyana di Jakarta, Senin (23/6).
Dia menjelaskan trafik data total global pada 2013 mencapai 1,1 eksabyte (1 miliar GB). Jumlah ini berasal dari sekitar 1,9 miliar pengguna smartphone pada tahun tersebut dikali akses data rata-rata per perangkat per bulan sekitar 650 MB.
Lima tahun mendatang, jumlah ponsel pintar diprediksi mencapai 5,6 miliar. “Jika jumlah ini dikalikan dengan 2,5 GB akses data per smartphone, maka total trafik bulanan pada 2019 akan mencapai 12 EB. Ini sepuluh kali lipat dibandingkan 2013,” ujar Hardyana.
Siapa penyumbang terbesar trafik data pada 5 tahun mendatang? Menurut studi EMR, Asia Pasifik menjadi jawaranya dengan angka mencapai 6 EB atau 12 kali lipat dibandingkan pada 2013.