Bisnis.com, JAKARTA – Heboh soal Talking Angela memunculkan tudingan bahwa aplikasi ini jadi alat kaum pedofil mengincar anak-anak calon korbannya.
Ternyata, berdasar telusuran di Internet, heboh tentang aplikasi Talking Angela yang dituding sebagai alat kaum pedofilia ini pernah menjadi perbincangan di NBCnews pada bulan Februari 2014.
Menurut sebuah artikel berjudul Why Not to Believe 'Talking Angela' or Other Facebook Hoaxes, ditulis Jill Scharr, Internet belakangan ini telah menjadi sumber begitu banyak ketakutan.
Tak hanya soal virus iklan bernama Malware atau pencurian data dengan metode Phishing, bahkan sebuah aplikasi pun bisa “digoreng” di media Internet dan dibuat seakan-akan sangat membahayakan.
Terkait aplikasi Talking Angela, si kucing lucu yang bisa mengajak anak berkomunikasi ini, artikel di NBCnews ini memastikan bahwa aplikasi tersebut sangat aman alias jauh dari kecurigaan yang sedang berkembang.
“Satu hal yang tak perlu Anda takutkan adalah bahwa Talking Angela sungguh-sungguh aplikasi untuk iOS dan Android yang tidak berbahaya dan itu telah menjadi sasaran viral hoax di Facebook, “ tulis artikel tersebut.
Lebih jauh artikel itu menyebutkan, terkait peringatan bahaya Talking Angela yang membuat orang saling kirim pesan tersebut, ini bukanlah alat kaum pedofil menjerat anak. “Ini hanyalah aplikasi kucing bicara, dan , secara tidak sengaja, menjadi pelajaran mengapa Anda tidak semestinya menelan mentah-mentah semua yang ada di Facebook.
Dijelaskan NBCNews, Talking Angela adalah aplikasi gratis di smartphone yang memungkinkan anak-anak “berbicara” dengan kucing animasi bernama Angela.
Sama halnya dengan chat bot alias robot yang bisa diajak ngobrol, Angela memiliki sejumlah kepandaian buatan yang memungkinkannya merespons sejumlah pertanyaan sederhana.
Jika Anda memberikan aplikasi ini mengakses melalui kamera, maka ia akan mampu mengenali sejumlah mimik muka dan gerak tubuh dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
