Bisnis.com JAKARTA – Perusahaan telepon rumah, internet dan tv kabel asal Amerika Serikat Cincinnati Bell menyatakan telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan provider code division multiple access (CDMA) Verizon untuk menjual aset spektrum dengan nilai US$210 juta.
Kesepakatan itu berarti Cincinnati Bell akan menghentikan operasi nirkabel, meskipun akan terus beroperasi selama 8 hingga 12 bulan sejak penandatanganan kesepakatan.
Berdasarkan kesepakatan itu, Verizon akan membayar US$ 194 juta secara tunai untuk hak spektrum, mengambil alih kewajiban tertentu dan menghormati beberapa perjanjian sewa menara BTS.
"Para operator Amerika Serikat memang tengah bersemangat pada kepemilikan spektrum mereka untuk menyediakan kapasitas tambahan pada saat lalu lintas nirkabel meledak. Ini nasib bagi pemain yang lebih kecil dan langkah ini telah sesuai dengan jenis upgrade jaringan yang diharapkan konsumen," jelas salah seorang petinggi Cincinnati Bell seperti dikutip dari Cnet.com, Senin (7/4/2014).
Cincinnati Bell akan menyewakan kembali sebagian dari spektrum untuk membantu masa transisi yang memungkinkan turunnya operasi nirkabel miliknya sebagai proses pemindahan pelanggan ke Verizon Wireless.
Perusahaan yang bermarkas di Ohio, Amerika Serikat tersebut akan memberikan informasi lebih lanjut kepada pelanggan tentang masa transisi ini setelah kesepakatan ditutup pada semester kedua 2014.
Sementara itu, Verizon telah menandatangani kesepakatan untuk menetapkan hak spektrum untuk perusahaan ekuitas swasta Grain Manajemen dan akan menyewa beberapa lisensi spektrum.