Bisnis.com, JAKARTA—Adu kuat dalam perebutan slot satelit 150,5 bujur timur (BT) antara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk bakal ditentukan pekan depan.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengaku pekan depan akan ada keputusan soal slot satelit tersebut. Dia juga menyebutkan BRI tak keberatan dengan skema condosat sebagai alternatif. Artinya investasi dan pengelolaan satelit akan dilakukan bersama dengan Indosat.
“Minggu depan kaputusannya, kami belum tahu persis,” ujarnya seusai penandatanganan nota kesepahaman antara BRI dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Dia menegaskan kebutuhan transponder BRI akan tetap terpenuhi meski harus berbagi dengan Indosat. Sofyan menyebutkan hingga 10 tahun ke depan pihaknya membutuhkan sekitar 30 transponder.
Selama ini BRI menyewa sekitar 22 transponder dari tujuh operator antara lain Telkom, Indosat, Patrakom dan Lintasarta. Dari sebanyak tujuh operator yang bekerja sama dengan BRI hanya tiga yang memiliki satelit sendiri. Transponder itu digunakan untuk menunjang komunikasi sebanyak 9.800 kantor cabang dan 11.000 ATM serta titik komunikasi lain di luar ruangan.
Tahun ini pun BRI sudah ancang-ancang membangun 2.000 hingga 2.500 ATM baru. Belum lagi pengembangan layanan lain khususnya e-banking.
Sofyan sempat mengatakan pihaknya saat ini terus mengembangkan infrastruktur teknologi informasi termasuk untuk layanan transaksi online.
Sebelumnya BRI sudah menyiapkan duit hingga Rp2,5 triliun untuk meluncurkan satelit mereka sendiri. Mereka mengklaim kepemilikan satelit itu akan menghemat biaya komunikasi.
Pasalnya biaya komunikasi dapat ditekan hingga 18 tahun sejak diluncurkannya satelit. Saat ini rata-rata BRI mengeluarkan dana hingga Rp500 miliar per tahun untuk menunjang komunikasi jaringannya
Nasib Slot Satelit 150,5 BT Ditentukan Pekan Depan
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:
Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Rustam Agus