Bisnis.com, JAKARTA - Sistem operasi yang digunakan ribuan ATM di Indonesia bakal kedaluwarsa April nanti.
Ribuan ATM tersebut masih menggunakan sistem operasi Windows XP yang akan mencapai end of life pada 8 April 2014. Artinya Microsoft tidak akan memberikan dukungan patch keamanan lagi pada sistem operasi tersebut.
“End of life Windows XP pada 8 April, kami sudah sosialisasi dengan berbagai pihak termasuk perbankan, tapi mereka kan punya pihak ketiga yang menyediakan solusi,” katanya kepada Bisnis, Senin (17/3).
Saat dikonfirmasi, sejumlah bank mengaku ATM yang mereka gunakan masih memakai Windows XP. Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Muhamad Ali mengatakan sekitar 20.000 ATM BRI menggunakan sistem operasi lansiran Microsoft itu. Meski begitu pihaknya tidak akan buru-buru migrasi ke sistem operasi terbaru.
Dia mengatakan migrasi total kemungkinan baru selesai 3 tahun mendatang. “Beberapa aplikasi yang belum perlu menggunakan Windows terbaru maka tidak akan ada kendala,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (17/3).
Namun untuk pengadaan ATM baru, katanya, otomatis akan menggunakan sistem operasi terbaru. Dia menyebutkan tahun ini BRI berencana menambah 2.500 ATM baru. Hingga Desember 2013 BRI telah memiliki 18.292 ATM. Mesin-mesin ATM tersebut dipasok oleh beberapa perusahaan seperti NCR dan Wincor.
Selain ATM layanan echannel BRI juga terdiri dari 85.936 electronic data capture (EDC), 192 cash deposit machine (CDM), 100 Kiosk dan 50 E-Buzz. Ali menegaskan nasabah tidak perlu khawatir pada isu keamanan meski ATM BRI masih menggunakan sistem operasi lama. Pasalnya tim teknis BRI telah menyiapkan antisipasi.
Hal senada dikemukakan General Manager Strategic Information Technology Group PT Bank Central Asia Tbk Hermawan Thendean. Pihaknya akan memperbaharui sistem operasi Windows di ATM BCA secara bertahap.
Saat dikonfirmasi Business Group Head Windows Division Microsoft Indonesia Lucky Gani mengatakan pihaknya sudah mensosialisasikan migrasi Windows XP ke sistem operasi terbaru sejak 2013. Menurutnya jika perusahaan memilih untuk bertahan menggunakan sistem operasi lama maka biaya yang dikeluarkan akan lebih besar.
“End of life Windows XP pada 8 April, kami sudah sosialisasi dengan berbagai pihak termasuk perbankan, tapi mereka kan punya pihak ketiga yang menyediakan solusi,” katanya kepada Bisnis, Senin (17/3).