Bisnis.com, JAKARTA--Lenovo Group Ltd., yang telah sepakat untuk membeli unit usaha server milik International Business Machines Corp. (IBM), kemarin mengalahkan penawaran dari Fujitsu Ltd.
Pasalnya, perusahaan itu memerlukan lebih banyak waktu untuk melakukan due diligence, menurut satu sumber yang mengetahui negosiasi tersebut.
Fujitsu menyatakan keinginannya untuk membayar lebih banyak dari nilai US$2,3 miliar yang ditawarkan Lenovo, meski perusahaan itu belum siap untuk menyampaikan penawarannya, menurut sumber yang tidak mau disebutkan namany.
Sedangkan Dell Inc., yang dinilai menjadi penawar berpotensi ketiga, tidak pernah serius untuk mengajukan penawaran, menurut sumber itu.
IBM, yang berkeinginan menjual divisi server di tengah menurunnya permintaan untuk perangkat keras komputer, ingin menyelesaikan transaksi itu secepatnya, dari pada menunggu Fujitsu untuk menyelesaikan pengkajiannya, menurut sumber itu.
Mengulur waktu untuk mendapatkan harga yang lebih baik bisa menjadi bencana, terutama karena hal itu akan menggangu kinerja IBM, ujar Laurence Balter, chief market strategist pada Oracle Investment Research sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (24/1/2014).
“Semakin lama mereka menunggu semakin sulit untuk mendapatkan unit usaha itu,” ujar Balter .
Menurutnya, semakin banyak pintu yang diketuk semakin murah harga yang akan didapatkan.