Anti Virus ESET Bidik Pasar Ritel dan UKM

Endot Brilliantono
Rabu, 9 Oktober 2013 | 18:15 WIB
Bagikan

Bisnis.com, SEMARANG – ESET Indonesia, produsen anti virus asal Slovakia, membidik pasar ritel dan kecil menengah, penggemar game online serta pengguna mobile phone melalui produknya home edition dan business edition.

Marketing Director ESET Indonesia, Crissie Maryanto mengatakan, oprimistis produk Anti Virus ESET ini bakal menggeser anti virus lain karena memiliki berbagai keunggulan yang tidak ada di produk serupa perusahaan lain.

“Anti virus ESET sangat ringan tidak membutuhkan memori yang besar, sehingga tidak membuat komputer lemot. Selain itu, ESET bisa deteksi proaktif, dengan sistem proteksi mengenali ancaman sampai ke gejalanya,” kata Crissie Rabu (9/10/2013).

ESET, jelas dia, juga bisa dipakai pada semua produk baik Windows, Linux, Mac, Windows Mobile, Symbian dan Android Smartphone maupun tablet.

Dari sisi harga, lanjutnya, dengan produk ini cukup terjangkau kalangan pelajar, sehingga tidak ada alas an bagi industri baik besar maupun UKM untuk tidak mengunakan produk ESET. 

Harga yang ditawarkan perusahaan tersebut sudah termasuk ESET Remote, Administrator dan Console.

“Selain murah ESET juga mudah diperoleh, proses lisensi cepat, tanpa indent,” katanya.

Menurut dia, saat ini harga Anti Virus ESET mulai dari Rp8.000-an untuk mobile dan Rp10.000-an untuk komputer baik PC maupun laptop, serta Rp15.000-an untuk internet.

“Semua bisa untuk langganan bulanan maupun tahunan," jelasnya.

Technical Consultant PT Prosperita - ESET Indonesia, Yudhi Kukuh menambahkan, selama ini pasar anti virus cukup menjanjikan seiring percepatan perkembangan dan daya serap teknologi.

Apalagi, selama ini perkembangan malware makin menunjukkan kerumitannya sebagai upaya tindak kejahatan di dunia maya.

"Untuk itu, ESET yang masuk ke pasar Indonesia sejak 2008, ingin memberikan solusi keamanan bagi proteksi komputer dan jaringan," imbuhnya.

Menurutnya, pengguna ESET berasal dari seluruh sektor, dimana segmen bisnis mendominasi 60-70% dan sisanya ritel.

Kontribusi Jawa Tengah peringkat 3 nasional (20%), setelah Jakarta (40%) dan Jawa Timur (30%), sisanya daerah lainnya. (dot)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper