Bisnis.com, JAKARTA - Samsung Electronics Co, produsen smartphone terbesar di dunia, membukukan rekor laba jauh di atas prediksi para analis.
Peningkatan profit itu disebabkan penjualan handset dengan harga lebih murah di pasar negara berkembang meningkat sebagai dampak perlambatan permintaan untuk smartphone kelas atas.
Laba operasional naik menjadi sekitar 10,1 triliun (US$9,4 miliar) dalam tiga bulan yang berakhir September dari 8,06 triliun won tahun sebelumnya, seperti diungkapkan perusahaan yang bermarkas di Suwon, Korea Selatan pada hari ini, Jumat (4/10/2013).
Sementara itu, prediksi dari para analis sebelumnya yang dikumpulkan oleh Bloomberg, laba Samsung diprediksi hanya 8,96 triliun won.
Perusahaan teknologi terbesar di Asia yang sedang masuk ke dalam permintaan untuk Galaxy dengan harga lebih murah di China, India, dan Timur Tengah untuk meningkatkan pendapatan di tengah persaingan dari handset high-end termasuk Apple Inc.
Pembuat chip terbesar di dunia, yang memasok iPhone 5s, mendapatkan manfaat dari harga yang lebih tinggi.
"Samsung mampu memperluas penawaran smartphone harga menengah seperti S3 dan model Galaxy lainnya, terutama di pasar negara berkembang," kata Park Kang Ho, seorang analis Daishin Securities Co , melalui telepon hari ini, Jumat (4/10/2013).
"Kuartal keempat tampak lebih baik."
Penjualan sekitar 59 triliun won pada kuartal ketiga, kata perusahaan itu hari ini.