Bisnis.com, JAKARTA—Biaya pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk karyawan perusahaan pembuat telepon pintar BlackBerry Ltd. mencapai US$400 juta atau empat kali lebih besar dari rencana semula, setelah perusahaan itu memangkas 40% jumlah karyawannya dan menjual sebagian asetnya.
Pengeluaran sebesar itu akan meliputi biaya PHK atas 4.500 karyawan yang akan membuat jumlah karyawan perusahaan itu tinggal 7.000 orang, menurut perusahaan berdasarkan pelaporannya kepada pemerintah kemarin, Rabu (2/10/2013).
Sebagai bagian dari program penghematan biaya, BlackBerry akan mengosongkan sejumlah pabrik dan properti. Semua aset itu akan dicatat secara terpisah pada neraca perusahaan sampai terjual.
BlackBerry, yang kinerja penjualannya anjlok, merampingkan bisinsnya dengan melego perushaan senilai US$4,7 miliar pada Fairfax Financial Holdings Ltd. yang menjadi pemegang saham terbesarnya.
Bulan lalu perusahaan tersebut sepakat melakukan penawaran sementara, setelah bertahun-tahun kalah bersaing dengan Apple Inc. dan Samsung Electronics Co. Selain melakukan pemangkasan tenaga kerja, BlackBerry melaporkan jumlah telepon pintarnya yang tidak terjual US$1 miliar.
“Meski telah melakukan perampingan namun untuk mencapai break-even point kembali bagi perushaan itu tidak mudah, ujar Steven Li, seorang analis pada Raymond James Ltd. di Toronto sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (3/10/2013).