Bisnis.com, JAKARTA - Peritel gadget jenis tablet dan smartphone tetap menambah stok atau persediaan barangnya dari distributor, meskipun ditengah kondisi pelemahan rupiah terhadap dolar AS saat ini yang dikawatirkan berdampak pada tertekannya daya beli.
Bahkan, penambahan stok tersebut meningkat sekitar 30% hingga 40% dibandingkan stok normal, seiring masih 'booming'-nya gadget tersebut, mengingat harganya yang masih cukup kompetitif dan terjangkau masyarakat.
Andi Prayoga, Kepala Toko Smartphone dan Tablet Kharisma di ITC Cempaka Mas, mengatakan kondisi pelemahan rupiah diakui memang berdampak pada penjualan, tetapi belum signifikan, meskipun pebisnis tidak bisa berbuat banyak kecuali dengan menekan margin yang didapatkan.
"Kondisi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang masih melemah saat ini, bahkan diatas Rp11.000 per dolar, dipastikan turut berdampak pada penjualan toko ritel seperti kami, meskipun belum signifikan," ujarnya kepada Bisnis, saat ditemui di ITC Cempaka Mas Mega Grosir, Sabtu (7/9/2013).
Menurutnya, saat ini dampaknya masih belum signiifikan, mengingat saat ini produk tablet maupun smartphone sedang booming, dan tersedia dengan berbagai macam varian dan harga yang terjangkau.
"Penjualan dari belasan toko kami, memang belum terganggu secara kuantiti, karena kebetulan juga melayani pembelian online, dan permintaan dari daerah juga cukup baik. Meskipun secara margin, terpaksa berkurang," ujarnya.
Pihaknya terpaksa mengurangi margin atau keuntungan penjualan dari setiap barang yang dijualnya hampir 50% dari biasanya demi menjaga terus berputarnya barang.
"User atau pembeli tidak mau tau dengan kondisi rupiah saat ini, jadi maunya juga dengan harga yang biasanya, kami tidak bisa menaikkan harga jual. Jadi misalnya biasanya untung Rp10.000, sekarang cuma bisa ambil untung Rp5.000 saja," tuturnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan semata-mata agar mampu tetap bertahan seiring ketatnya persaingan bisnis tersebut saat ini, apalagi daya beli masyarakat juga tidak mengalami peningkatan.
"Bahkan kami saat ini justru menambah stok, terutama tablet hingga 40% dibandingkan biasanya, sebagai antisipasi makin melemahnya nilai tukar, serta sebagai persediaan untuk memenuhi permintaan daerah yang masih cukup bagus," tuturnya.
Menurutnya, tablet dengan sistem operasi android saat ini sedang digandrungi masyarakat, mulai dari yang harganya murah hingga mahal, dengan fasilitas lengkap didalamnya,
Namun begitu, pihaknya sebagai pelaku bisnis tetap mengharapkan upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat tersebut sehingga lebih memberikan jaminan ketenangan usaha.