Bisnis.com, JAKARTA—Lembaga riset IDC menyebutkan SAS kembali memimpin pangsa pasar advanced analytic global.
Menurut laporan IDC yang berjudul Worldwide Business Analytics Software 2013-2017 Forecast and 2012 Vendor Shares SAS memimpin dengan pangsa pasar sebesar 36,2% pada 2012. Jumlah itu lebih tinggi ketimbang 2011 yang tercatat sebesar 35,3% di 2011, sedangkan pada 2010 pangsa pasar yang didapat SAS sebesar 34,9%. Angka itu melewati pertumbuhan keseluruhan pasar advanced analytic.
IDC juga memposisikan SAS sebagai lima besar dalam industri. SAS juga termasuk pesaing top five dalam berbagai sub-kategori seperti query dan reporting, content analytic, generasi data warehouse, supply chain, operasi layanan, aplikasi analytics CRM serta manajemen kinerja keuangan.
"Investasi dan inovasi telah menghasilkan portfolio analytic yang kaya. Laporan IDC memvalidasikan hal ini," kata Jim Davis, Senior Vice President dan Chief Marketing Officer SAS dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (27/8/2013).
Beberapa waktu lalu SAS meluncurkan software Customer Intelligent di Indonesia untuk keperluan marketing. Solusi tersebut diklaim dapat mendukung divisi marketing melakukan analisis real time serta interaksi cross channel.
SAS mengklaim perusahaan yang mengadopsi solusi marketing automation-nya memperoleh tiga tahun return on investment (ROI) berdasarkan risiko sebesar 358% dengan periode pembayaran kembali 4,2 bulan.
IDC: SAS Kembali Pimpin Pasar Advanced Analytic Global
Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Bambang Supriyanto