Penetrasi Internet Diproyeksi Capai 25% di Akhir Tahun

Thomas Mola
Senin, 26 Agustus 2013 | 19:56 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Lembaga riset Frost & Sullivan mengatakan pertumbuhan broadband Internet baik tetap ataupun bergerak pada akhir 2013 diperkirakan mencapai 25%. Angka itu diperkirakan akan meningkat menjadi 45% pada 2018.

Namun, Frost & Sullivan memberi catatan peningkatan itu sangat tergantung pada masterplan Indonesia 2014.

Analis Frost & Sullivan Ajay Sunder mengatakan pertumbuhan Internet di Indonesia terutama didorong oleh mobile broadband. Mobile broadband diperkirakan akan berkembang lebih baik karena maraknya permintaan akan konten media sosial dan video yang bersifat mobile .  

“Permintaan terutama dari generasi muda sehingga mobile broadband akan menjadi kunci pertumbuhan Internet,” ujar Ajay dalam surat elektroniknya, Sabtu (23/8/2013).

 Dihubungi secara terpisah, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Gatot S. Dewa Broto mengatakan pemerintah melalui ICT White Book menargetkan pertumbuhan Internet di Indonesia mencapai 50% pada 2015.

“Penetrasi Internet kita terus bertumbuh, proyeksi Frost & Sullivan tidak beda jauh karena kami targetkan 50% pada 2015 atau bisa menyasar sekitar 145 juta penduduk,” ujar Gatot.  

Gatot mengatakan kelengkapan infrastuktur broadband sangat penting untuk pemerataan pemerataan penggunaan Internet.

PALAPA RING

Sejauh ini, penyebaran pengguna Internet di Tanah Air masih belum merata di mana didominasi oleh pulau Jawa dan Sumatra karena kehadiran infrastruktur yang baik, sedangkan pulau-pulau lain di kawasan timur Indonesia masih sangat terbatas.

Untuk itu, Kemkominfo akan segera merealisasikan program Palapa Ring. Palapa Ring dijadwalkan mulai ditenderkan pada September mendatang.

Palapa Ring yang digarap pemerintah akan menyasar 56 kabupten di Papua. Ke-56 Kabupaten itu merupakan wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan yang dibangun PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Untuk proyek itu, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp2,8 triliun.  

“Pemerintah wajib membangun, sedangkan untuk operator swasta sifatnya fakulitatif karena mereka sudah memberikan universal service obligation (USO) sebesar 1,25% dari pendapatan kotor mereka,” ujarnya. 

Gatot optimis dengan pertumbuhan mobile broadband dan rampungnya proyek palapa ring maka taget pertumbuhan 50% pengguna Internet pada 2015 dapat tercapai. Mobile broadband tetap akan menjadi pendorong seperti yang terjadi di pelbagai negara. 

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper