Bisnis.com, JAKARTA—Meski kendala migrasi di spektrum 2,1GHz belum selesai, Axis mengklaim terjadi kenaikan trafik data di jaringannya hingga 130% selama masa Lebaran tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Selain kenaikan trafik data, Axis mengumumkan kenaikan 50% pada layanan telepon dan lebih dari 30% pada layanan SMS.
Tim operasional jaringan Axis yang melakukan pemantauan sistem selama periode Lebaran melaporkan berdasarkan pemeriksaan sistem secara menyeluruh semua elemen diketahui berjalan berjalan dengan baik.
“Infrastruktur di jaringan Axis berfungsi dengan baik selama Lebaran,” ujar Chief Technology Officer Axis Michael McPhail dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (16/8/2013).
Hal senada dikemukakan Chief Marketing Officer Axis Daniel Horan. Menurutnya, layanan Axis selama Lebaran sama sekali tidak terkendala. “Saat operator lain terlihat mengalami penurunan traffic pada layanan telepon dan SMS, Axis justru tumbuh baik,” katanya.
Axis sebelumnya menyebutkan pihaknya belum mendapat solusi menyeluruh atas interferensi di blok 11 dan 12 spektrum 2,1GHz yang mereka laporkan ke pemerintah.
Axis mengaku interferensi dari teknologi PCS1900 memengaruhi 58% jaringan mereka di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Menurut Axis, total BTS (base transceiver station) 3G alias Node B yang terdampak interferensi mencapai 1.935 site. Axis pun kukuh bertahan di blok lama mereka 2 dan 3 untuk menghindari penurunan kualitas layanan (key performance index) yang lebih parah di wilayah tersebut.
Axis menyebutkan proses roll back ke blok lama juga menambah komponen biaya yang harus dikeluarkan selama proses migrasi. Untuk migrasi total dari 3.803 BTS 3G Axis membutuhkan biaya sekitar US$5 juta.