Bisnis.com, CALIFORNIA –Marissa Mayer akan mendorong unit riset perusahaan, yang telah dirampingkan oleh pendahulunya, setelah dirinya diangkat menjadi chief executive officer Yahoo! Inc. (YHOO) menghadapi tantangan teknologi dari big data hingga kecerdasan artificial.
Yahoo Labs telah mempekerjakan 30 peneliti dengan PhD pada 2013, dan berencana menambah 20 lain pada akhir tahun, kata Marissa Mayer saat diwawancarai di perusahaan yang berbasis di Sunnyvale, California, itu.
Yahoo Labs akan dipimpin oleh Chief Scientist Ron Brachman, mantan ilmuwan di agen Amerika Serikat yang menemukan Internet.
Selain mencoba untuk menghidupkan kembali Yahoo melalui akuisisi dan fokus pada ponsel, Mayer menginvestasikan proyek-proyek baru setelah 4 tahun berturut-turut mengurangi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan.
Yahoo Labs, yang dibentuk pada 2005 sebagai inkubator untuk penelitian akademis dan eksperimen yang berani, mengalami gairah selama masa jabatan singkat mantan CEO Scott Thompson, yang mendorong ke kepergian pendiri dan pemimpin kelompok ini, Prabhakar Raghavan kepada pesaing Google Inc (GOOG).
"Laboratorium masih di sini. Lab ini telah menyusut," kata Mayer. Perusahaan investasi besar-besaran untuk kembangkitan kembali.
Lowongan pekerjaan yang publikasikan di website Yahoo, termasuk seorang ilmuwan penelitian yang mengkhususkan diri dalam ponsel, seorang ilmuwan senior untuk personalisasi, dan seorang ilmuwan penelitian pada bidang harga dan pasar.
Brachman, yang membantu membangun kelompok riset Yahoo ketika ia bergabung dengan perusahaan pada 2005, sebelumnya menghabiskan 3 tahun di Defense Advanced Research Projects Agency Pemerintah AS (DARPA). Agen ini membantu menciptakan internet pada 1960. Sebelum itu, dia memimpin penelitian tentang kecerdasan buatan di AT & T Inc 's Labs.