BISNIS.COM, BATU - Harga bahan bakar minyak (BBM) yang mahal mendorong Hari Siswadi warga Kota Batu menelurkan karya inovatif berupa alat penghemat BBM yang dinamai Hydro Power (HP).
Menurut Hari Siswadi, alat tersebut kendati relatif terbilang sederhana namun menggunakan teknologi yang cukup tinggi. Bahkan mampu menghemat biaya hingga 30%.
Setidaknya jalau untuk digunakan pada sepeda motor per liter premium mampu digunakan hingga 70-80 km atau di atas rata-rata yang hanya mencapai 40-50 km.
“HP tidak hanya untuk sepeda motor saja melainkan untuk semua kendaraan yang berbahan bakar premium,” kata Hari di Batu, Rabu (26/6/2013).
Bahkan guna memastikan penggunaan alat tersebut Hari mengaku sudah melakukan uji kelayakan di Universitas Brawijaya (UB) Malang beberapa waktu lalu.
Cara kerja HP dengan menggunakan botol plastik yang ditanami dua besi stenlise steel sebagai pengantar arus positif dan negatif untuk memecah molekul hydrogen dan karbon yang dilengkapi dengan dua selang.
Dua selang yang tertancap di atas tutup botol tersebut berguna untuk memasukkan udara bebas dan menghasilkan uap yang dihantarkan ke pembakaran.
Botol yang telah tertanam besi dan selang hanya diisi dengan air suling yang telah dicampur dengan cairan kimiawi natrium bikarbonat atau kalium hidroksil.
“Cairan itu kemudian menghasilkan hydrogen yang mampu meningkatkan oktan premium dan menyempurnakan pembakaran,” jelas dia.
Hari juga sudah melakukan uji coba kepada sedikitnya 25 kendaraan. Dan sejauh ini tidak ada keluhan dari pengguna kendaraan. Bahkan BBM yang digunakan lebih hemat hingga 40% jika ditopang dengan peralatan yang sangat sederhana tersebut.
Penghematan terjadi karena hydrogen yang dihasilkan dari botol tersebut mampu melakukan pembakaran yang lebih sempurna. Selain itu gas buangnya juga relatif sedikit dan ramah lingkungan.
“Busi kendaraan juga lebih bersih. Karena proses pembakaran jauh lebih sempurna,” tambahnya.
Temuan tersebut diharapkan bisa diperbanyak agar dapat dinikmati masyarakat luas dengan harga yang terjangkau. Selain itu pihaknya berharap alat tersebut dapat dipasang di mikrolet, ojek, dan kendaraan lainnya. Tujuannya bukan untuk profit melainkan untuk membantu masyarakat.