BISNIS.COM, BANDUNG—Pemerintah gencar mendorong ekonomi dan ekosistem industri digital Indonesia dengan mewadahinya melalui inkubator bagi pelaku kreatif bidang TI (teknologi informasi) pemula.
Lolly Amalia Abdullah, Direktur Kerjasama & Fasilitasi Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan IPTEK dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif mengungkapkan, Pusat Kreatif Parekraf merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan industri digital atau TI.
“Pusat Kreatif Parekraf yang telah diresmikan 29 Mei ini, menjadi yang pertama di Indonesia. Diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan ICT bagi pelaku industri digital yang masih start up dan banyak memiliki kendala,” katanya hari ini, Senin (17/6/2013).
Pihaknya gencar melakukan sosialisasi dari kampus ke kampus dan juga para developer lokal start up agar Pusat Kreatif Parekraf dapat menjadi satu inkubator industri digital dan sentra inovasi.
Diharapkan juga membantu sebuah lisensi teknologi serta akses pembiayaan untuk para pelaku digitalpreneur atau developer.
Menurutnya, dibutuhkan suatu dana besar atau sekitar Rp150 juta, ketika seseorang ingin terjun langsung pada dunia digital preneur. Selain itu, pasar yang kadang tidak dapat dijumpai para developer, memperkecil kesempatan para stake holder baru untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan.
“Para developer pembuat aplikasi yang baik itu banyak. Sayangnya, terkadang mereka tidak tau akan dipasarkan kemana aplikasi tersebut. Andaikan berhasil pun, pasar yang dijamah pasar luar,” ujarnya.