IBM: Perusahaan agar Tinjau Sistem TI saat Adopsi BYOD

Fajar Sidik
Minggu, 19 Mei 2013 | 02:59 WIB
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA - Perusahaan teknologi informasi (TI), IBM menilai implementasi Bring Your Own Device (BYOD) dalam suatu perusahaan membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan sehingga dapat berintegrasi secara penuh.

"Disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan skala usaha yang akan dijalankan dalam perusahaan," kata WebSphere Technical Sales Leader IBM Indonesia Eryan Ariobowo dalam siaran pers Indonesia Cloud Forum (ICF) di Jakarta, Sabtu (18/5/2013).

Eryan menyarankan ketika satu perusahaan memutuskan untuk mengadopsi BYOD maka harus memiliki perencanaan dan strategi secara menyeluruh dengan melihat kondisi sistem TI.

"Harus ada standarisasi, misal di level sistem operasi satu perangkat tidak bisa standar, tetapi di level aplikasi harus sama standarnya. Selain itu juga harus ada level prioritas dari jenis pekerjaan yang bisa cepat adopsi BYOD," tegasnya.

BYOD merupakan tren penggunaan perangkat pribadi dari karyawan suatu perusahaan dalam menjalankan pekerjaan melalui laptop, notebook, smartphone, tablet, mulai dari mengirim, menerima informasi bahkan mengakses aplikasi perusahaan tanpa dibatasi waktu dan tempat.

Studi terbaru International Data Corporation (IDC) menyebutkan pada 2013 diprediksi sebanyak 1,2 miliar pekerja di dunia atau 35% menggunakan perangkat pribadi untuk menjalankan aplikasi perusahaan.

Eryan menjelaskan hadirnya "cloud computing" bisa mempermudah dalam mengadopsi BYOD. Namun adopsi BYOD melalui perangkat martphone harus dipasang "mirror" sehingga ada dua virtual di perangkat karyawan dari sisi keamanan.

Meski demikian ia mengakui ada tantangan dalam mengembangkan BYOD bagi perusahaan solusi yaitu membuat aplikasi mobile yang bisa berjalan pada platform berbeda dan mengembangkan aplikasi untuk enterprise yang mudah diakses secara mobile.

"Kuncinya ada pada Mobile Device Management (MDM). Dengan MDM ini bisa mengelola dan mengontrol perangkat bergerak untuk mengakses data perusahaan," kata Eryan.

Ia menuturkan untuk memperkuat solusi di pasar mobile enterprise ini, IBM telah melakukan sekurangnya 10 akuisisi perusahaan yang kuat di bidang tersebut sejak 2006, memiliki sekitar 270 patent untuk inovasi wireless, serta terus meningkatkan investasi guna mengembangkan IBM MobileFirst.

Solusi IBM MobileFirst ini menjawab semua kebutuhan korporasi terutama masalah jaminan BYOD itu tidak hanya menekan biaya tetapi meningkatkan produktivitas karyawan.

"Produk ini cepat bisa diimplementasikan dan bisa berjalan di cross platform serta mampu terkoneksi dengan mulus ke aplikasi enterprise," kata Eryan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Others
Sumber : Newswire/Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper