BISNIS.COM, MAKASSAR--Pentagon akhirnya menyetujui penggunaan perangkat Samsung Electronics Co pada jaringan mereka. Ini menandai dimulainya pertempuran untuk pangsa pasar militer di antara para pembuat smartphone papan atas.
Departemen Pertahanan AS, pada Kamis (2/5/2013), menyetujui penggunaan versi aman dari sistem operasi Android besutan Google yang dipakai pada produk perusahaan asal Korea Selatan itu.
Langkah ini memberikan Samsung, penjual smartphone terbesar di dunia, kesempatan untuk bersaing dengan BlackBerry yang mendominasi penyediaan perangkat mobile untuk Pentagon.
Menurut Letkol Damien Pickart, seorang juru bicara Pentagon, perangkat Apple Inc kemungkinan juga mendapatkan izin keamanan serupa pada bulan ini.
"Ini merupakan langkah yang signifikan menuju pembentukan lingkungan multi-vendor yang mendukung berbagai perangkat dan sistem operasi yang dipakai negara," kata Pickart dalam sebuah pernyataan yang dikutip Bloomberg.
Pentagon juga memberikan persetujuan keamanan untuk telepon cerdas BlackBerry 10 dan tablet PlayBook.
Sistem keamanan yang dikembangkan itu mereka sebut Knox. Dengan sistem ini, para karyawan dapat menjaga keamanan aplikasi dan data militer maupun perusahaan.
Jika para pekerja kehilangan telepon cerdasnya, atau tablet, mereka tidak perlu khawatir karena adanya sistem pengendali jarak jauh untuk menghapus data-data penting.
Samsung, perusahaan teknologi terbesar di Asia, mengatakan Galaxy S4 yang dirilis bulan lalu akan menjadi smartphone pertama yang menggunakan Knox.
"Persetujuan ini memungkinkan instansi pemerintah lainnya dan industri yang diatur seperti perawatan kesehatan dan jasa keuangan untuk mengadopsi smartphone Galaxy dan tablet Samsung," kata Shin Jong Kyun, kepala bisnis mobile Samsung.
"Ini merupakan tonggak penting bagi Samsung karena kami bekerja untuk menumbuhkan hubungan kami dengan pihak pemerintahan dan perusahaan perusahaan besar."