E-COMMERCE: Lazada Perluas Gudang & Sistem Logistik

Febrany D. A. Putri
Selasa, 9 April 2013 | 18:47 WIB
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA--Lazada, perusahaan e-commerce anak usaha Rocket Internet asal Jerman, akan memperluas gudang dan merintis sistem logistik untuk meningkatkan layanan kepada konsumen.

Managing Director Lazada Indonesia Tom Damek menyebutkan saat ini perusahaan memiliki gudang penyimpanan di Jakarta Timur dengan luas 2.500 meter2.

Perusahaan merencakan dapat pindah ke gudang dengan luas 5.000 meter2 di Jakarta Selatan pada 2 bulan hingga 3 bulan ke depan. Sementara itu, perusahaan juga berencana merintis sistem logistik sendiri. Di Indonesia Lazada bekerja sama dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

"Memiliki warehouse dan logistik sendiri merupakan prioritas kami pada tahun ini. Warehouse penting untuk mengontrol kualitas setiap produk yang akan kami kirimkan kepada konsumen. Setiap barang yang masuk ke warehouse harus melewati kontrol kualitas perusahan, sementara logistik penting untuk memastikan barang sampai tepat waktu kepada konsumen," kata Damek, Senin (8/4).

Lebih lanjut, Damek menjelaskan gudang dan logistik merupakan jawaban terhadap tiga tantangan utama yang ada di pasar e-commerce Indonesia. Tantangan paling besar adalah kepercayaan. Damek menuturkan banyak masyarakat Indonesia masih takut berbelanja di dunia maya.

Tantangan kedua adalah sistem pembayaran. Masih berhubungan dengan kepercayaan, konsumen Indonesia lebih suka membayar langsung saat barang diantar (cash on delivery). Tantangan ketiga adalah pengiriman barang.

Selain itu, pemindahan gudang dan perintisan sistem logistik juga merupakan dua strategi Lazada untuk mempertahankan pertumbuhan per bulan yang pada tahun lalu mencapai 20%. Meski demikian Damek enggan menyebutkan berapa nilai rata-rata transaksi per bulan dan total pendapatan Lazada tahun lalu.

"Kami merupakan perusahaan e-commerce dengan model business to customer [B2C]. Untuk model bisnis seperti ini warehouse dan logistik sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis," lanjut Damek.

Hingga Desember 2012, Lazada memiliki 13 kategori produk, dan lebih dari 3.000 subkategori. Total, perusahaan menjual 25.000 jenis produk. Pada tahun lalu, Lazada mendapatkan beberapa kali suntikan dana dari beberapa perusahaan seperti JP Mogan dan Kinnevik.

Tak hanya itu, Lazada juga telah merintis ekspansi portofolio usaha dengan menyiapkan marketplace bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Bittner menyebutkan, pada tahap awal, perusahaan telah menggandeng 50 hingga 200 UKM, sementara di seluruh Indonesia, ada sekitar 40 juta UKM.

Selain Indonesia, Lazada juga beroperasi di empat negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Pada tahun lalu, Lazada Indonesia memiliki kontribusi pendapatan terbesar yakni 30%, diikuti Thailand.

"Kontribusi pendapatan antara Indonesia dengan Thailand selalu bersaing, sementara ketiga negara lainnya memiliki kontribusi yang seimbang," pungkas Bittner.

Adapun pada tahun lalu, kategori produk yang paling banyak terjual adalah ponsel pintar, disusul powerbank,dan produk perawatan tubuh. Per hari, Lazada menerima sekitar 3.000 pesanan dan situs perusahaan dikunjungi 250.000 orang per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper