BISNIS.COM, JAKARTA—Transaksi melalui kartu kredit belum menjadi pilihan utama dalam pelayanan travel online di Indonesia. Banyak pengguna jasa travel online lebih memilih transaksi melalui ATM (automatic teller machine) dan metode konvensional.
Brata Rafly, Commercial Director Mandala Airlines, mengatakan pihaknya selama ini selalu mengkombinasikan penjualan tiket secara online dan offline. Dia mengatakan banyak pelanggan Mandala Airlines yang tak memiliki kartu kredit.
“Mereka sebenarnya punya uang tapi tidak memiliki kartu kredit. Kartu kredit masih jadi satu kendala,” ujar dia dalam konferensi Web in Travel (WIT) di Jakarta, Rabu (27/3/2013).
Dia tidak menampik pemesanan tiket langsung melalui sistem online terus tumbuh. Pihaknya menyiapkan sejumlah strategi online untuk menggaet lebih banyak konsumen salah satunya melalui sosial media. Strategi lainnya adalah dengan menyediakan tiket murah.
Regional Director Sales Marketing Distribution Accor Malaysia-Indonesia-Singapura Adi Satria mengatakan pemesanan kamar hotel Accor langsung melalui website meningkat hingga 80% tahun lalu. “Kami meluncurkan website berbahasa Indonesia tahun lalu. Kami juga menyediakan aplikasi mobile yang dapat diundung di store, itu cukup membantu,” ujar dia.
Menurut dia pertumbuhan travel online juga dipengaruhi kemunculan pengembang aplikasi. Dia menegaskan bagi perusahaan, developer aplikasi dan over the air (OTA) bukanlah kompetitor. “Pasarnya masih besar, justru bisa bekerja sama,” ujar dia.
Pada kesempatan yang sama AVP Product Development Credit Card BNI Prih Harwadi mengataku optimistis penggunaan kartu kredit untuk transaksi online di Indonesia akan semakin meningkat. Menurut dia pertumbuhan transaksi online menggunakan kartu kredit secara industri tahun lalu hanya sekitar 5%. “Tahun lalu kami tumbuh sekitar 35%, tahun depan kami harapkan bisa 40%,” pungkas dia.