JAKARTA--Riset terbaru Mobile Entertainment Forum (MEF) menunjukkan hanya 37% konsumen merasa nyaman membagikan informasi personal mereka lewat aplikasi pada perangkat mobile. Kekhawatiran privasi yang dimaksud adalah banyaknya penyalahgunaan informasi personal pengguna yang dilakukan pengembang aplikasi pada perangkat mobile.
Riset ini melibatkan 9.500 pengguna perangkat mobile di 10 negara yakni Amerika Serikat, United Kingdom, China, India, Qatar, Afrika Selatan, Meksiko, Brasil, Indonesia, dan Arab Saudi. Negara-negara dengan tingkat pertumbuhan perangkat mobile pesat seperti Brasil, Meksiko, dan Afrika Selatan adalah negara dengan pengguna yang paling tidak nyaman berbagi informasi personal.
Berdasarkan riset MEF bertajuk Global Privacy Report tersebut, kekhawatiran privasi bukan hal baru. Namun, pertumbuhan pesat jumlah perangkat mobile membuat informasi personal pengguna lebih bernilai. Hasil riset terbaru Canalys menunjukkan pengapalan global perangkat mobile pada 2016 akan mencapai 2,6 miliar unit, termasuk notebook, tablet, dan ponsel pintar.
Terkait transparansi, sebagian besar konsumen menyadari dampak penggunaan aplikasi mobile terhadap privasi mereka. Oleh karena itu, konsumen menginginkan penyedia aplikasi memaparkan bagaimana informasi personal mereka digunakan, sehingga mereka dapat memutuskan apakah akan mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut.
Sebanyak 70% konsumen ingin tahu apakah aplikasi yang mereka akan gunakan mengumpulkan informasi personal pengguna, sementara 71% konsumen ingin tahu apakah aplikasi akan membagikan informasi tersebut kepada pihak ketiga.
Terkait kenyamanan berbagi informasi personal, sebanyak 33% konsumen merasa sama sekali tak nyaman, sementara 35% tidak nyaman berbagi informasi lokasi, dan 52% merasa tak nyaman berbagi informasi finansial seperti kartu kredit kepada aplikasi.
Adapun alasan utama para konsumen tak nyaman berbagi informasi personal adalah kemanan. Sebanyak 18% konsumen tak percaya aplikasi dapat melindungi informasi personal mereka dengan aman. Sementara itu, sebanyak 33% konsumen yakin bahwa informasi personal mereka digunakan untuk kepentingan iklan.
"Ada dua kunci penting dari hasil riset ini, yakni adanya keingintahuan konsumen terhadap transparansi penggunaan data yang mereka bagikan dan yang terpenting, komunitas pengembang aplikasi harus memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai penggunaan data tersebut," kata MEF Global Chair Andrew Bud dalam laporannya, akhir pekan ini (24/2/2013).
Lebih lanjut, Bud menilai kurangnya transparansi dan edukasi konsumen akan menghambat pertumbuhan pasar konten dan mobile commerce. (msb)