JAKARTA-- Masyarakat Indonesia masih memiliki beberapa ketakutan ketika berbelanja di dunia maya. Beberapa kekhawatiran tersebut di antaranya apakah barang akan benar sampai, kapan barang akan diterima, apakah barang yang dipesan sama dengan yang dimuat di situs, apakah email pembeli akan disebarluaskan, dan apakah informasi personal dan finansial pembeli akan dicuri.
Berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), pada kuartal IV/2012, dari 63 juta Internet, hanya 22,8% yang mengaku pernah berbelanja online. Dari 77,2% pengguna Internet yang tidak berbelanja online tersebut, 34,6% di antaranya beralasan takut ditipu.
Government Relations Specialist eBay Asia Tenggara Bernard Oh mengatakan untuk menghindari penipuan belanja online konsumen harus menyadari bahwa ini bukan hanya persoalan teknis tapi juga perlindungan diri dari konsumen.
"Untuk berbelanja aman, konsumen juga harus berbelanja pintar. Penipuan hanya bisa dihindari jika konsumen menyadari dan melalukan pencegahan sejak awal," kata Bernard di sela-sela Seminat Internet Aman dan Sehat, Senin (18/2).
Lebih lanjut Bernard menyebutkan lima tips berbelanja aman di dunia maya, yakni melakukan riset produk yang akan dibeli, berhati-hati terhadap permintaan aneh, dan melindungi informasi personal dan finansial baik online maupun offline dengan tidak merespon email atau telepon yang menanyakan personal informasi. Yang paling penting, konsumen harus membayar melalui jalur yang aman dan terpercaya.
Salah satu alat pembayaran belanja online yang aman, kata Bernard, melalui Paypal. Saat ini di Indonesia, selain melalui marketplace hasil kerja sama eBay dengan Plasa dan Telkomsel, Paypal juga telah bermitra dengan Doku.
eBay merupakan salah satu marketplace terbesar di dunia dengan mengklaim memiliki 104 juta anggota, dan aplikasinya telah diunduh sebanyak 90 juta kali. Adapun pada tahun lalu, eBay membukukan pndapatan US$14,1 miliar atau tumbuh 21%. eBay saat ini dapat dijangkau di 1.000 kota di seluruh dunia. (arh)