Soal SMS premium, operator dan regulator lempar tanggung jawab

Lingga Sukatma Wiangga
Minggu, 16 Oktober 2011 | 16:05 WIB
Bagikan

JAKARTA: Pemerintah perlu lebih bijaksana dalam menyikapi soal layanan SMS premium yang banyak dikeluhkan masyarakat, tidak hanya menjadikan content provider sebagai kambing hitam.Deddy Yudianto, pemilik Bogor Cyber Park, mengungkapkan content provider (CP) hanya sebagai pembuat (pabrikan), sedangkan operator sebagai distributor dan pemerintah selaku regulator seharusnya lebih bertanggung jawab."Pemerintah memiliki dana APBN, sementara operator memiliki banyak produk yang dijual. Sedangkan CP, hanya bagian kecil saja di mana mekanisme bisnis yang berjalan tergantung dari prosedur dan kriteria dari operator," ujar Deddy yang juga pemilik PT Kreasi Solusi Informasi Teknologi dan pemilik PT Sejuta Jaring Global tersebut kepada Bisnis hari ini.Menurut Deddy, pemerintah seharusnya memberikan subsidi dengan memberdayakan CP sebagai industri kreatif, jangan malah memberangusnya, mengingat dana APBN yang tersedia mencapai triliunan rupiah.Negara lain seperti Jepang memiliki puluhan ribu content provider dan diberdayakan, sedangkan di Indonesia cuma ratusan saja. Deddy menilai Cp seharusnya dibina, bukan dibinasakan sehingga seolah-olah operator dan pemerintah hanya lempar tanggung jawab.Deddy menilai operator yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kasus pencurian pulsa, karena mereka yang memberi nomor unreg-nya, kecuali standar nomor unreg semua operator dibuat seragam."Pemerintah juga seharusnya mengatur dan membagi antara CP dan operator dalam kaitan penumbuhan kewirausahaan dan tanggung jawab 30 % content lokal yang jadi komitmen operator dengan regulator.Bukan layanan ditutup, itu kelihatan pemerintah tidak memahami industri teknologi informasi dan operator mau buang badan saja."(api) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper