AS Perkuat Pertahanan Siber, Investasi ke Israel Ditambah

Redaksi
Senin, 14 Juli 2025 | 06:46 WIB
Ilustarasi keamanan siber/dok.Kaspersky
Ilustarasi keamanan siber/dok.Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) meningkatkan investasi ke Israel guna memperkuat sektor keamanan siber

Sekitar 40% dari investasi besar AS di bidang keamanan siber kini diarahkan ke perusahaan teknologi siber Israel berdasarkan laporan terbaru Startup Nation Central (SNC) Israel.

Laporan tersebut memprofilkan lebih dari 500 perusahaan Israel yang aktif di berbagai bidang keamanan siber. Hasilnya, 60% dari perusahaan teknologi siber Israel tersebut merupakan perusahaan rintisan yang baru mencapai tahap awal perkembangan. 

Sebanyak 16% perusahaan lokal telah mencapai tahap pertumbuhan, lebih dari dua kali lipat dibandingkan rata-rata 7% untuk sub industri lainnya.

Untuk tenaga kerja, sekitar 20% perusahaan siber Israel saat ini mempekerjakan antara 51 hingga 200 orang. Sementara itu 11% lainnya mempekerjakan lebih dari 200 orang, yang menjadi proporsi yang jauh lebih tinggi dibanding dengan segmen teknologi lainnya.

Meski perusahaan siber di Israel hanya mencakup 75 dari seluruh bisnis teknologi di sana, mereka dilaporkan telah menarik sejumlah 38% dari seluruh investasi pada tahun 2024. Itu merupakan peningkatan dua kali lipat sejak 2023.

Laporan SNC juga mengungkapkan bahwa distribusi investasi internasional di Israel telah berubah.

Meskipun investasi Eropa dan Asia pada Israel cenderung menurun, tetapi AS telah meningkatkan investasinya dalam dua tahun terakhir.

“Keamanan siber menjadi lebih penting dari sebelumnya, seiring meningkatnya ancaman digital dan berkembangnya teknologi seperti komputasi awan dan AI” Kata CEO SNC, Avi Hasson, yang menjelaskan pentingnya keamanan siber bagi negaranya, dilansir JNS, Senin (14/7/2025).

Hasson juga mengungkapkan bahwa semakin dunia bergantung pada teknologi digital, semakin besar pula ketergantungannya pada infrastruktur informasi. Tren investasi perusahaan keamanan siber tersebut menurutnya akan menjadi solusi bagi Israel untuk bersaing pada keamanan siber global.

Sejalan dengan keamanan siber di Israel, Wakil Kepala Pertahanan Siber Israel, Nitzan Amar, melaporkan bahwa negaranya menghadapi peningkatan sebesar 300% serangan siber Iran dan Hizbullah.

“Terlepas dari upaya musuh kami, tidak ada satu pun serangan yang menargetkan entitas Israel yang mampu membahayakan infrastruktur nasional kami maupun kebebasan operasional IDF untuk menjalankan misinya sejak 7 Oktober.” Kata Amar, sembari mengakui kenaikan ancaman dan mengklaim bahwa Israel berhasil mengatasi serangan, dikutip dari All Israel News.

Direktorat Siber Nasional Israel (INCD) juga melaporkan, bahwa pada 2024, mereka berhasil mengidentifikasi pemerasan informasi dan perusakan layanan digital yang dilakukan oleh Iran terhadap Israel dan sekutu. 

Menurut badan tersebut, Iran mengambil sistem pemerintah untuk kemudian digunakan untuk melakukan serangan siber pada Israel. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper