Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan manufaktur di bidang maritim PT PAL Indonesia dan PT Krakatau Steel (Persero) melakukan penandatanganan kerja sama sebagai langkah memperkokoh ekosistem industri maritim nasional.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan material baja yang diperlukan dalam pembuatan kapal, termasuk kapal militer, serta meningkatkan kemampuan industri baja dalam negeri.
Direktur Pemasaran PT PAL, Wiyono Komodjojo mengungkapkan salah satu fokus utama dari kerja sama ini adalah memastikan pasokan material baja berkualitas tinggi untuk mendukung pembuatan kapal, baik untuk kebutuhan sipil maupun militer.
Selain itu, kerjasama ini juga akan memperkuat pengembangan industri baja nasional. Salah satu tujuan jangka panjangnya adalah peningkatan ekosistem industri perkapalan di Indonesia.
“Pengembangan industri baja nasional melalui peningkatan ekosistem industri perkapalan nasional,” kata Wiyono Business Gathering 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Tak hanya itu, PT PAL dan PT Krakatau Steel juga berkomitmen untuk melakukan riset bersama dalam pengembangan material baja yang digunakan dalam industri perkapalan.
Kerja sama ini, kata Wiyono juga mencakup pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang perkapalan dan baja, termasuk pemanfaatan fasilitas produksi yang ada.
“Serta, pengembangan kompetensi personil dan pemanfaatan fasilitas produksi,” ujarnya.
Selain dengan Krakatau Steel, juga melakukan penandatanganan komitmen kerja sama dengan Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI).
Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan utilisasi komponen lokal, memperkuat inovasi nasional, serta mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi berbasis maritim di berbagai daerah.
Perlu diketahui, PT PAL menggelar Business Gathering 2025 yang mengusung tema "Bersama Membangun Pilar-Pilar Strategis Menuju Indonesia Emas 2045."
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menekankan bahwa forum ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam mendorong akselerasi industrialisasi maritim nasional.
“Industri maritim adalah lokomotif yang akan membawa ekonomi Indonesia melaju lebih kencang. Saat ini adalah waktunya,” tutur Kahar.