Bisnis.com, JAKARTA — Tesla Inc. membukukan laba bersih sebesar US$409 juta atau setara Rp6,9 triliun (asumsi kurs Rp16.870 per US$) pada kuartal pertama tahun ini. Laba tersebut anjlok 71% persen dibanding periode yang sama tahun lalu salah satunya disebabkan sentimen atas politik Elon Musk.
Adapun total pendapatan perusahaan milik Elon Musk itu mencapai US$19,3 miliar atau Rp325,5 triliun.
Melansir TechCrunch, Rabu (23/4/2025), ini adalah kuartal terburuk untuk penjualan mobil listrik (electric vehicle/EV) Tesla.
Pendapatan Tesla ditopang oleh penjualan kredit pajak tanpa emisi senilai U$595 juta. Tanpa itu, perusahaan tersebut akan membukukan kerugian.
Penurunan laba perusahaan juga bukan pertama kali terjadi. Pada kuartal pertama 2024, laba perusahaan juga turun 55% menjadi US$1,13 miliar jika dibandingkan periode yang sama 2023.
Penjualan Tesla menghadapi sejumlah hambatan. Jajaran kendaraan listrik perusahaan tersebut sudah menua. Selain itu, produk terbarunya, Cybertruck, masih jauh dari kata populer.
Tak hanya itu, politik sayap kanan Musk, serta keterlibatannya dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump, telah menciptakan reaksi keras terhadap merek Tesla.
Di sisi lain, Tesla naik dalam perdagangan lantaran investor mempertimbangkan rencana perusahaan untuk memulai produksi EV yang terjangkau pada Juni 2025.
Kendaraan ini akan menggunakan aspek platform generasi berikutnya yang menggerakkan robotaxi. Namun, teknologinya akan bergantung pada platform yang sudah ada pada Model Y dan Model 3.
Dengan demikian, kendaraan yang lebih murah ini akan diproduksi pada jalur produksi yang sama dengan jajaran kendaraan saat ini.
Selain itu, pernyataan Elon Musk yang akan mengurangi perannya di Departemen Efisiensi Pemerintah untuk lebih memfokuskan perhatian pada Tesla, turun menjadi sentimen positif.
Namun, Tesla juga memperingatkan pemegang saham tentang bagaimana perang dagang dapat mempengaruhi bisnisnya ke depannya.
Perusahaan mengatakan tarif Trump dan perubahan sentimen politik dapat berdampak pada permintaan EV.
Tesla mengatakan pihaknya mengambil tindakan untuk menstabilkan bisnis dalam jangka menengah hingga panjang. Namun, Tesla memperingatkan investor bahwa pihaknya tidak dapat mengatakan apakah akan mampu meningkatkan penjualan tahun ini.