Populix Gandeng Google Gemini Rilis Asisten Riset Berbasis AI

Rio Sandy Pradana
Selasa, 11 Februari 2025 | 18:28 WIB
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dok Freepik
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Populix merilis asisten riset kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bernama Nexa, hasil dukungan teknologi Google Gemini.

Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu, mengatakan Nexa bertujuan mengoptimalkan proses riset di Indonesia untuk pelaku industri dan akademisi. Nexa mampu membantu peneliti mengatasi berbagai tantangan dalam riset, seperti kualitas data, desain penelitian, dan analisis.

"AI dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung proses riset yang lebih efisien dan akurat," kata Timothy dalam acara Populix AIXplore 2025, dikutip Selasa (11/2/2025).

Dia menambahkan Nexa dirancang bukan hanya untuk menghemat waktu, tetapi juga memberikan analisis yang lebih mendalam dan relevan bagi para peneliti maupun pelaku bisnis.

Timothy menjelaskan Nexa dapat merampingkan proses penelitian, membuatnya lebih cepat, mudah, dan cerdas. Dengan platform ini, mahasiswa, dosen, dan peneliti dapat mengumpulkan data secara lebih efisien, mulai dari merancang kuesioner hingga meluncurkan survei dalam waktu yang jauh lebih singkat.

Dia berharap inovasi tersebut bisa mendorong kemajuan riset di Indonesia dan membuka peluang baru dalam dunia akademik serta industri berbasis data.

Adapun, Head of Data Science Populix, Steven Christian, berharap Nexa bisa menjadi mitra dalam menemukan solusi. Terlebih, salah satu tantangan terbesar dalam riset adalah mengumpulkan data berkualitas dalam waktu yang singkat.

"Dengan Nexa, proses ini dapat dilakukan secara otomatis dengan tingkat akurasi yang tinggi, sehingga peneliti bisa lebih fokus pada analisis dan pengambilan kesimpulan yang lebih mendalam," katanya.

Practitioner dan CEO Indonesia AI, Angga Muttaqien, menjelaskan, Indonesia sedang berada dalam tahap awal revolusi AI, saat berbagai sektor mulai mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Institusi pendidikan dan startup lokal, mulai mengeksplorasi potensi AI untuk menyederhanakan proses kerja mereka, termasuk di bidang riset.

"Namun, memang tantangan terbesar masih ada pada kesiapan SDM dan infrastruktur yang mendukung implementasi AI secara luas," ujarnya.

Solution Consultant AI Google Indonesia, Dodi Priambodo, menjelaskan, pihaknya tidak hanya ingin menciptakan teknologi AI yang canggih, tetapi juga yang benar-benar bisa dipakai dan berdampak.

Direktur AI Intelligent Center Indonesia, Baiq Hanna Susanti, menekankan pentingnya AI dalam dunia riset dan pendidikan. Saat ini, pemanfaatan AI di universitas tidak hanya terbatas pada mahasiswa, tetapi juga para pengajar dan tenaga administrasi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper