Respons Pasar
Analis IDC Francisco Jeronimo mengatakan kuartal terakhir ini sangat luar biasa bagi produsen smartphone terbesar di China.
“Mereka mencapai tonggak bersejarah karena mereka mengapalkan volume gabungan tertinggi yang pernah ada dalam satu kuartal, yang mewakili 56% dari pengapalan smartphone global,” jelasnya, seperti dikutip Bloomberg.
Software kecerdasan buatan (AI) terbaru Apple, Apple Intelligence, belum diluncurkan di China, sehingga mengurangi daya saingnya di pasar tersebut.
Di Amerika Serikat, perangkat lunak ini digembar-gemborkan sebagai alasan utama untuk beralih ke iPhone terbaru, namun di China — pasar terbesar Apple di luar AS dan Eropa — perusahaan ini masih mencari mitra lokal untuk menghadirkan fitur seperti asisten penulisan AI dan penciptaan gambar.
Direktur Counterpoint Tarun Pathak mengatakan seri iPhone 16 mendapatkan respons beragam di pasar, sebagian besar karena ketidaktersediaan Apple Intelligence saat peluncuran.
“Meski demikian, Apple menunjukkan pertumbuhan kuat di pasar-pasar nonutama seperti Amerika Latin,” ungkapnya.
Pada perdagangan Senin, saham Apple turun hingga 3% menjadi US$229,72 di New York, seiring melemahnya pasar secara keseluruhan.