Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Rusia dikabarkan menangkap Wazawaka atau Mikhail Pavlovich Matveev, otak di balik serangan ransomware yang menyasar perusahaan swasta dan organisasi pemerintahan di dunia. Amerika Serikat (AS) sempat menawarkan hadiah US$10 juta atau Rp158 miliar bagi siapapun yang memiliki informasi terkait Matveev.
Matveev merupakan buronan biro investigasi Amerika Serikat (FBI), diduga terlibat dalam serangkaian serangan ransomware yang sangat merusak, termasuk serangan LockBit, Babuk, dan Hive.
Kantor kejaksaan Rusia sebenarnya belum merilis rincian apapun tentang identitas individu tersebut, namun sumber anonim kantor berita Rusia menyebut individu dimaksud adalah Matveev,
Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan saat ini penyidik telah mengumpulkan bukti yang cukup, kasus pidana dengan dakwaan yang ditandatangani oleh jaksa.
“Dakwaan telah dikirim ke Pengadilan Distrik Pusat Kota Kaliningrad untuk dipertimbangkan berdasarkan substansi," tulis dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (30/11/2024).
Bleeping Computer melaporkan Matveev dituduh mengembangkan ransomware yang rencananya akan digunakan untuk mengenkripsi data "organisasi komersial dengan tebusan berikutnya untuk dekripsi."
Tahun lalu, pada Mei 2023, Departemen Kehakiman AS juga mengajukan tuntutan terhadap Matveev atas keterlibatannya dalam operasi Hive dan LockBit yang menargetkan korban di seluruh Amerika Serikat.
Dia juga diyakini sebagai "Orange," pencipta dan admin asli forum peretasan Ramp dan admin asli operasi ransomware Babuk, yang diduga terlibat dalam pencurian data Kepolisian Ibukota Washington DC.
Matveev juga terancam sanksi oleh Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan karena meluncurkan serangan siber terhadap entitas AS, termasuk penegakan hukum AS dan organisasi infrastruktur penting.
Departemen Luar Negeri AS sempat menawarkan hadiah sebesar US$10 juta atau Rp158 miliar (kurs: Rp15.836) untuk informasi apapun yang dapat mengarah pada penangkapan atau hukuman Matveev atas kejahatan terorganisasi transnasional.
Matveev memiliki kehadiran yang sangat vokal di dunia maya.
Dia sering berbicara dengan para peneliti dan profesional keamanan siber dan secara terbuka membahas aktivitas kejahatan sibernya menggunakan akun Twitter miliknya, RansomBoris.