Wapres Gibran Ingin Murid SD dan SMP Mulai Diberi Pelajaran Koding

Sholahuddin Al Ayyubi
Senin, 11 November 2024 | 12:43 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka memberi kata sambutan dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Hotel Sheraton Gandaria City Jakarta, Senin (11/11/2024). JIBI/Sholahuddin Alayyubi
Wapres Gibran Rakabuming Raka memberi kata sambutan dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Hotel Sheraton Gandaria City Jakarta, Senin (11/11/2024). JIBI/Sholahuddin Alayyubi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ingin seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diberi pelajaran koding.

Koding merupakan pelajaran ihwal bahasa program komputer yang bisa dimanfaatkan untuk membuat aplikasi maupun game di ponsel dan komputer.

Gibran menjelaskan bahwa Negara India belakangan ini sudah menerapkan mata pelajaran koding di setiap sekolahnya. Dia mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh kalah, bahkan jika perlu mata pelajaran matematika harus sudah diterapkan sejak Taman Kanak-Kanak (TK).

"Saya sudah titip ke Pak Menteri di rapat terakhir kita. Ini kalau sebisa mungkin tingkat SD dan SMP sudah diterapkan pelajaran koding. Jangan sampai kita kalah dari India ya," tuturnya di sela-sela acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Hotel Sheraton Gandaria City Jakarta, Senin (11/11).

Menurut Gibran, Indonesia membutuhkan banyak sekali ahli koding, ahli Artificial Inteligence (AI) dan ahli machine learning. Dia mengatakan jika semua ahli tersebut sudah dilatih sejak SD dan SMP, maka visi Indonesia Emas 2045 bisa segera terwujud.

"Untuk menuju Indonesia Emas 2045, kita butuh generasi emas," katanya.

Sebelumnya, Gibran juga ingin membuat sekolah khusus untuk para siswa yang menjadi korban kekerasan, baik itu seksual maupun perundungan atau bullying

Menurut Gibran, para siswa yang jadi korban kekerasan atau bullying di sekolahnya tidak boleh diacuhkan. Justru, mereka harus diberikan perhatian khusus agar traumanya hilang.

"Anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dan korban lainnya harus diberikan atensi khusus. Jangan sampai mereka malah dikeluarkan dari sekolah," tuturnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper