Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut pusat data (data center) memiliki peluang yang besar untuk bertumbuh, seiring dengan tren perkembangan teknologi dan konsumsi data yang terus naik.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa tren teknologi membuka peluang bagi pelaku bisnis digital untuk melakukan ekspansi.
Bahkan, Budi menyebut salah satu bisnis yang diproyeksikan akan berkembang pesat adalah pusat data dan data analitik, karena dipicu pertumbuhan ekonomi konsumsi data global.
Dia pun mengimbau agar pelaku industri dalam negeri untuk turut berkontribusi dalam pasar pusat data regional dan global.
Pasalnya, jika melihat data, Budi menuturkan bahwa konsumsi data global pada 2022 hanya mencapai 3,4 juta petabyte (PB). Angka konsumsi data global itu diperkirakan terus bertumbuh menjadi 9,7 juta PB pada 2027.
Budi pun membandingkan kondisi konsumsi data di Indonesia yang lebih rendah dibandingkan Jepang. “Di Indonesia konsumsi data baru 2 watt per kapita per tahun. Kalau dibanding Jepang sudah 20 watt per kapita per tahun,” ucap Budi dalam acara Sarasehan bersama Menkominfo di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Menurut Budi, konsumsi data di Indonesia diyakini akan terus bertumbuh dalam kurun 5 tahun depan. “Dan saya yakin bukan turun angkanya. Kalau 2 watt sekarang 2 watt posisinya bukan berarti 2–3 tahun atau 5 tahun turun, pasti akan lebih meningkat,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pemerintah akan membangun pusat data nasional (PDN) di dua lokasi, yaitu Batam dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan kedua PDN ini akan dilakukan setelah PDN 1 di Cikarang selesai.
Perlu diketahui, PDN I memiliki kapasitas 20 Mega Watt (MW) yang berlokasi di Greenland International Industrial Centre, Deltamas, Cikarang dengan luas kurang lebih 15.994 m2.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pemerintah tengah membangun PDN di Cikarang dengan progres yang sudah mencapai 83%. Nantinya, proyek PDN 1 akan mulai aktif pada 2026 mendatang.
Untuk PDN di Cikarang, kata Hadi, pemerintah akan membuka sistem dengan kemampuan yang mendekati tier-4. Selain itu, juga akan ada pencadangan data (backup) dengan mirroring. Hal yang sama juga dilakukan pada PDN di Batam.
“Di Batam menjadi PDN 2 dan kita juga akan membangun PDN di IKN, sehingga kita setelah tahun 2026 kita memiliki PDN di tiga tempat dengan backup berlapis. Ada mirroring, ada cloud, dan ada cold site,” kata Hadi saat ditemui di Kompleks DPR Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2024).
Terpisah, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menjelaskan bahwa infrastruktur pembangunan PDN 1 di Cikarang sudah mencapai 83% pada 15 September 2024.
Nezar mengatakan bahwa proyek pusat data Rp2,7 triliun dari pinjaman Pemerintah Prancis itu ditargetkan beroperasi pada 2026 mendatang.
“Pertama kan tahapnya infrastruktur dulu. Baru kemudian nanti di wilayah IT-nya. Di wilayah IT-nya ini kemungkinan tahun depan baru dilaksanakan, sehingga 2026 mungkin sudah bisa running dengan baik,” jelas Nezar.
Meski demikian, Nezar menjelaskan bahwa proyek PDN 1 di Cikarang sudah bisa beroperasi dan digunakan pada tahun depan.